• Ototekno

IDC Prediksi Pasar Ponsel Indonesia Capai 44 Juta Unit di Tahun 2022

Budi Wiryawan | Selasa, 22/03/2022 22:21 WIB
IDC Prediksi Pasar Ponsel Indonesia Capai 44 Juta Unit di Tahun 2022 Smartphone keluaran Xiaomi. FOTO: XIAOMI

Jakarta - International Data Corporation (IDC) memprediksi Tahun 2022, Pasar ponsel pintar (smartphone) di Indonesia bakal capai 44 juta unit atau bertumbuh 8 persen dari tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).

Data IDC Worldwide Quaterly Mobile Phone Tracker merilis, pertumbuhan tersebut terjadi setelah pemulihan kuat di tahun 2021, dengan pengiriman sebanyak 40,9 juta unit smartphone yang menghasilkan pertumbuhan sebesar 11 persen.

Sebagai informasi, Oppo menjadi pemain nomor satu di Indonesia, menguasai pangsa pasar low-end pada tahun lalu. Pangsa pasar Oppo pada 2021 sebesar 28 persen, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 24 persen.

Pemain kedua teratas pada 2021 adalah Xiaomi. Merek ponsel ini berhasil membukukan pertumbuhan tertinggi pada tahun lalu di antara kelima pemain teratas. Seri Redmi 9 menjadi kontributor terbesar dari pengiriman tahunan Xiaomi.

Sementara itu, Vivo, Samsung, dan realme masing-masing menempati posisi ketiga, keempat, dan kelima sebagai merek smartphone teratas di Indonesia pada tahun lalu.

IDC juga perkirakan pasokan smartphone akan meningkat secara bertahap pada tahun ini. Para vendor smartphone diprediksi akan mulai menambah stok sebelum memasuki Ramadan.

Selain itu, vendor juga mempersiapkan diri menghadapi perubahan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) serta bersiap menghadapi kenaikan pajak penghasilan (PPN) yang diterapkan mulai April.

"Meskipun sebagian besar vendor smartphone telah mempersiapkan diri untuk menghadapi peningkatan TKDN, masih ada ketidakpastian untuk lini produk higher-end mereka yang mungkin akan diatur lebih ketat," kata Associate Market Analyst dari IDC Indonesia Vanessa Aurelia, Selasa (22/3/2022)

Menurut Vanessa, terdapat kemungkinan distributor smartphone akan menumpuk stok sebelum pajak dinaikkan dari 10 persen menjadi 11 persen pada April.

FOLLOW US