• News

Petani Yunani Protes Kenaikan Harga Pupuk dan Bahan Bakar Traktor

Yati Maulana | Minggu, 20/03/2022 03:10 WIB
Petani Yunani Protes Kenaikan Harga Pupuk dan Bahan Bakar Traktor Aksi petani Yunani memprotes kenaikan harga pupuk dan bahan bakar traktor. Foto: Reuters

JAKARTA - Ratusan petani Yunani, sebagian menggunakan traktor, memprotes di Athena pada hari Jumat, menuntut lebih banyak pemotongan pajak dan subsidi untuk memerangi harga bahan bakar dan pupuk yang tinggi yang telah melonjak sejak invasi Rusia ke Ukraina.

Para petani, yang menggelar protes selama berminggu-minggu atas harga energi yang tinggi awal tahun ini, mengatakan biaya mereka sangat tinggi sehingga mereka akan dipaksa untuk memproduksi lebih sedikit dan juga menaikkan harga bagi konsumen.

Pemerintah sejauh ini telah menghabiskan sekitar 3,7 miliar euro ($ 4,08 miliar) sejak September untuk mengurangi rasa sakit akibat melonjaknya biaya energi dan bahan bakar bagi petani, rumah tangga, dan bisnis.

Ini memotong pajak penjualan pupuk sebesar 46 persen menjadi 13 persen dan pada hari Kamis mengumumkan akan diturunkan lebih lanjut, menjadi 6 persen, dan juga mengumumkan potongan pajak bahan bakar untuk kendaraan pertanian.

Petani mengatakan langkah-langkah itu tidak cukup jauh dan semuanya menjadi terlalu mahal, mulai dari bahan bakar hingga pakan ternak. "Kelangsungan hidup kami benar-benar dipertaruhkan tahun ini," kata seorang pengunjuk rasa, Giorgos Laoutis. "Dengan biaya produksi, listrik, perlengkapan pertanian, bahan bakar."

Petani dari seluruh Yunani bergabung dalam rapat umum tersebut. Beberapa pengunjuk rasa menggantungkan bendera hitam di tongkat atau tongkat gembala. "Situasinya menjadi tak tertahankan," kata petani lain, Diamanto Kritikou.

“Kami tidak bisa menggarap sawah, tidak bisa bercocok tanam, tidak bisa mengisi bensin di kendaraan, dan (tidak bisa membeli) benih, pupuk. Akan ada masalah dengan pasokan pangan di dalam negeri," katanya.

Invasi Rusia ke Ukraina telah mendorong harga bensin dan solar eceran ke rekor tertinggi. Rusia juga merupakan produsen besar pupuk yang mengandung kalium, fosfat, dan nitrogen, dan pemimpin dalam ekspor pupuk, menyumbang 13 persen dari produksi dunia.

Bulan ini, kementerian perdagangan dan industri mengatakan kepada produsen pupuk negara itu untuk menghentikan sementara ekspor. Sebagai akibat dari konflik di Ukraina, badan pangan PBB mengatakan pekan lalu bahwa harga pangan dan pakan internasional bisa naik hingga 20 persen.

FOLLOW US