JAKARTA - Supermodel Bella Hadid menyesal telah mengoperasi hidungnya agar tampak lebih lancip dan ramping.

Seandainya waktu bisa diputar kembali, Bella Hadid ingin mempertahankan bentuk asli hidungnya seperti yang telah diturunkan nenek moyangnya yang berasal dari Palestina dari darah sang ayah, Mohammad Hadid.

Bella Hadid telah menjadi sorotan selama satu dekade terakhir setelah memulai karir modelingnya sendiri pada 2012.

Jika dulu ia berusaha mengelak saat ditanya tentang operasi plastik yang dilakukan pada wajah dan tubuhnya, kini adik Supermodel Gigi Hadid itu mulai terbuka tentang dirinya.

Dalam sebuah wawancara dengan Vogue, wanita berusia 25 tahun itu berterus terang tentang menghadapi masalah kesehatan mental dan berjuang dengan citra tubuh sepanjang waktunya di depan kamera.

Ia bahkan mengaku sebagai ‘people pleaser’ dan merasa perlu membuktikan dirinya setelah mengikuti jejak sang kakak, Gigi Hadid.

"Saya adalah saudara perempuan yang lebih jelek. Saya berambut cokelat. Saya tidak sekeren Gigi, tidak ramah," kata Bella Hadid membandingkan pendapat orang tentang dirinya dan Gigi Hadid.

"Itu benar-benar apa yang orang katakan tentang saya. Dan sayangnya ketika Anda diberitahu berkali-kali, Anda jadi percaya saja,” tuturnya.

Dia mengungkapkan, kalau dirinya sering bertanya pada diri sendiri bagaimana seorang gadis merasa tidak aman, cemas, depresi tentang masalah citra tubuh, asupan makanan, dan lain sebagainya.

“Siapa yang benci untuk disentuh, siapa yang memiliki kecemasan sosial yang intens — apa yang saya lakukan untuk masuk ke bisnis ini? Tapi selama bertahun-tahun saya menjadi aktris yang baik,” tutur mantan pacar The Weeknd ini.

Bella Hadid menjelaskan bahwa orang-orang tampaknya memiliki persepsi tentang dirinya sebagai "wanita naga yang kejam dan menakutkan, atau semacam boot sex". Padahal pada kenyataannya, sikap yang ditunjukkan ke publik adalah tameng untuk perlindungan dirinya.

"Saya memasang wajah yang sangat tersenyum, atau wajah yang sangat kuat. Saya selalu merasa memiliki sesuatu untuk dibuktikan," katanya.

"Orang bisa mengatakan apa saja tentang penampilan saya, tentang bagaimana saya berbicara, tentang bagaimana saya bertindak. Tetapi dalam tujuh tahun saya tidak pernah melewatkan pekerjaan, membatalkan pekerjaan, terlambat ke pekerjaan. Tidak ada yang bisa mengatakan bahwa saya tidak kerja."

Hal itu ia ungkapkan lantaran banyak sentimen yang menyindir apa yang ia dapat sekarang adalah sebuah privillege lantaran ia lahir dari orangtua seorang model, Yolanda Hadid dan pengembang real estate Mohammad Hadid.

"Ini bukan untuk mengatakan bahwa saya tidak memiliki pendidikan yang sangat istimewa," Bella mengakui.

"Tetapi orangtua saya adalah imigran yang datang ke sini dan bekerja untuk semua yang mereka miliki. Saya menghargai setiap satu dollar.”

Kerja keras pembuktiannya itu justru membawa dirinya ke kondisi mental terendah dalam hidupnya.

"Selama tiga tahun ketika saya bekerja, saya bangun setiap pagi dengan histeris, menangis, sendirian," akunya.

"Saya tidak akan menunjukkan itu kepada siapa pun. Saya akan pergi bekerja, menangis saat makan siang di kamar kecil saya, menyelesaikan hari saya, pergi ke hotel kecil mana pun yang saya kunjungi untuk malam itu, menangis lagi, bangun di pagi hari, dan melakukan hal yang sama."

Model itu juga menderita masalah kesehatan, termasuk Lyme Disease, dan mengatakan dia nyaris mengidap anoreksia ketika dia diberi resep Adderall untuk gejala kelelahan adrenal yang salah didiagnosis sebagai ADHD.

Efek penekan nafsu makan dari obat itu membawanya ke jalan yang berbahaya.

"Saya menggunakan aplikasi penghitung kalori ini, yang seperti iblis bagi saya," kenangnya.

Bella Hadid mengaku ia pernah makan siang hanya dengan tiga buah raspberry dan seledri agar bentuk tubuhnya tetap terjaga.

“Saya sadar sekarang, untuk merasa mengendalikan diri saya ketika saya merasa begitu di luar kendali atas segala sesuatu yang lain."

Dia menambahkan, "Saya hampir tidak bisa melihat ke cermin sampai hari ini karena periode itu dalam hidup saya."

Bella Hadid juga dituduh melakukan beberapa prosedur kosmetik, yang dibantahnya, yang juga berdampak pada kesehatan mental dan citra tubuhnya.

"Orang-orang mengira aku benar-benar mengotak-atik wajahku karena salah satu fotoku saat remaja yang terlihat chubby. Aku cukup yakin kamu tidak terlihat sama sekarang seperti yang kamu lakukan pada usia 13 tahun, kan?”

Dia mengaku sama sekali tidak melakukan bedah plastik untuk wajahnya. Apa yang terlihat sekarang adalah hasil makeup.

Namun ia mengakui kalau dirinya pernah melakukan operasi plastik untuk hidungnya di usia 14 tahun. Dan ia menyesal.

"Saya berharap saya telah menjaga hidung nenek moyang saya," akunya. "Saya pikir saya akan tumbuh menjadi itu." (*)