• News

Dua Tahun Berturut-turut Bunuh Diri di Jepang Didominasi Wanita

Yati Maulana | Rabu, 16/03/2022 11:18 WIB
Dua Tahun Berturut-turut Bunuh Diri di Jepang Didominasi Wanita Seorang sukarelawan menjawab panggilan masuk di pusat panggilan Tokyo Befrienders, pusat hotline bunuh diri di Tokyo. Foto: Reuters

JAKARTA - Jumlah wanita yang meninggal karena bunuh diri di Jepang naik untuk tahun kedua berturut-turut pada tahun 2021 meskipun jumlah keseluruhan orang yang bunuh diri di negara itu turun, kata polisi, Selasa, 15 Maret 2022.

Bunuh diri memiliki sejarah panjang di Jepang sebagai cara untuk menghindari rasa malu atau aib, dan tingkat bunuh diri telah lama memuncaki negara-negara Kelompok Tujuh. Tetapi upaya nasional bersama menurunkan angka sekitar 40 persen selama 15 tahun, meskipun meningkat pada tahun 2020 karena tekanan yang disebabkan oleh pandemi virus corona, kata Kementerian Kesehatan.

Sementara jumlah keseluruhan bunuh diri turun tipis 74 kasus menjadi 21.007 dari tahun sebelumnya. Jumlah wanita yang bunuh diri naik 42 orang menjadi 7.068 orang, dan meningkat selama dua tahun berturut-turut, menurut data dari Badan Kepolisian Nasional.

Sebaliknya, jumlah pria yang meninggal karena bunuh diri menurun 116 menjadi 13.939 orang.

Tidak ada penjelasan mengenai penyebab tapi para pejabat sebelumnya mengatakan pandemi virus corona memberi tekanan ekstra pada perempuan karena sejumlah alasan, termasuk kehilangan pekerjaan di sektor jasa dan ritel tempat kebanyakan perempuan bekerja.

Jumlah kasus bunuh diri mencapai puncaknya sebanyak 34.427 kasus pada tahun 2003, dan mengkhawatirkan para pembuat kebijakan yang menyusun program pencegahan komprehensif yang diluncurkan pada tahun 2007. Pada tahun 2019, tepat sebelum virus corona menyerang, bunuh diri menurun menjadi lebih dari 20.000.

FOLLOW US