• Bisnis

Konflik Rusia-Ukraina, Harga Emas Turun Usai Catat Rekor, Saat yang Tepat untuk Beli?

Tri Umardini | Sabtu, 12/03/2022 11:30 WIB
Konflik Rusia-Ukraina, Harga Emas Turun Usai Catat Rekor, Saat yang Tepat untuk Beli? Emas batangan. FOTO: FORTUNE INDIA

JAKARTA - Harga emas turun dari level tertingginya dalam 19 bulan, seiring risiko pasar global yang mulai mereda.

Meski begitu, pelaku pasar masih memperhatikan perkembangan konflik Rusia-Ukraina.

Dikutip dari bareksa.com dan mining.com, harga emas spot turun 2,5 persen ke level US$1.997 per troy ounce pada Rabu pukul 12.20 waktu New York, setelah rally beberapa hari sebelumnya hingga menyentuh level di atas US$2.060 per troy ounce.

Mengutip data investing.com harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman April 2022 pada hari ini Jumat (11/3/2022) pukul 17.17 WIB, di level US$1.995 per troy ounce.

Meski sedang menurun, namun Kitco melaporkan harga emas diperkirakan akan bertahan di kisaran level US$2.000 hingga dua tahun ke depan, meskipun pasar sedang bergejolak.

Dalam sebuah laporan yang dipublikasi pada Kamis, Georgette Boele, analis senior di bidang logam menyatakan serangan Rusia ke Ukraina telah menciptakan kondisi ketidakpastian pasar global.

Sementara emas menjadi cukup atraktif, karena sebagai aset safe haven, dan beberapa faktor lain yang mendukung berkilaunya logam mulia tersebut.

“Sejak 8 Februari 2022 korelasi antara harga emas dan indeks volatilitas telah menjadi positif, artinya ketika gejolak pasar meningkat maka harga emas naik. Adapun korelasi antara emas dan imbal hasil riil tetap negatif, artinya ketika imbal hasil riil turun, maka harga emas naik. Meskipun pasar exchange traded fund (ETF) naik namun tidak cukup mengimbangi kenaikan harga emas,” ungkap Boele dalam riset terakhirnya.

“Poin pentingnya yang adalah investor membeli emas sebagai penyimpan nilai dan juga transaksi unit. Mereka cemas akan inflasi, perang dan penurunan nilai mata uang. Namun mereka menyukai emas fisik,” dia menjelaskan.

Outlook terbaru tersebut dirilis setelah emas mampu menorehkan rekor tertingginya sepanjang masa pada perdagangan intraday-nya di level US$2.078,8 per troy ounce. Kemudian harga emas turun dan menguji level supportnya di level US$2.000 per troy ounce.

Meskipun harga emas diperkirakan akan tetap tinggi dalam 2 tahun ke depan, namun Boele mengatakan pasar juga akan menghadapi beberapa tantangan.

Di antaranya, meskipun ekspektasi pengetatan kebijakan moneter agresif oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve telah menurun signifikan dalam dua pekan terakhir, namun pasar masih memperkirakan kenaikan suku bunga sepanjang tahun ini.

Alat FedWatch CME menunjukkan pasar melihat suku bunga The Fed bisa naik menjadi setidaknya 2,25 persen tahun ini.

Harga Emas Pegadaian dan Indogold

Senada dengan harga emas dunia, harga emas Pegadaian dan Indogold di fitur Bareksa Emas juga menunjukkan catatan serupa. Harga beli emas Pegadaian pada Jumat (11/3/2022) di level Rp944.000 per gram, menurun setelah pada Rabu sempat melesat di level Rp965.000 per gram.

Tidak berbeda harga beli emas Indogold pada Jumat di level Rp943.417 per gram. Harga beli tersebut menurun setelah pada Selasa sempat menyentuh level Rp952.498 per gram.

Mempertimbangkan prediksi harga emas dunia akan bertahan di kisaran US$2.000 per troy ounce hingga dua tahun ke depan, maka harga emas dalam negeri juga berpotensi memiliki ruang kenaikan.

Dengan begitu, ketika harga emas turun, apakah waktu yang tepat untuk membeli? (*)

FOLLOW US