• News

Banjir Bandang di Tuban, Satu Warga Meninggal

Akhyar Zein | Jum'at, 11/03/2022 13:50 WIB
Banjir Bandang di Tuban, Satu Warga Meninggal Satu unit mobil minibus terseret hingga masuk ke sungai di Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.( foto :bogor-today.com)

JAKARTA - Seorang warga tewas akibat banjir bandang melanda enam desa di Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur, Kamis (10/3), menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan, "Atas peristiwa itu, seorang warga dilaporkan meninggal dunia," ujarnya.

Enam desa yang terdampak meliputi Desa Temayang, Desa Padasan, Desa Karanglo, Desa Jorojero, Desa Margomulyo dan Desa Wolutengah di Kecamatan Kerek, demikian hasil kajian cepat dari Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban.

Abdul melaporkan arus banjir terpantau cukup deras melintasi permukiman warga.

Sebuah mobil mini bus terseret arus banjir hingga masuk ke sungai. Tim gabungan telah mengevakuasi bangkai mobil tersebut menggunakan alat seadanya.

Banjir bandang akibat hujan dengan intensitas tinggi itu juga menyebabkan satu tanggul jebol.

"Sementara itu, jumlah kerugian lain yang ditimbulkan atas peristiwa itu masih dalam proses pendataan lebih lanjut," ujar Abdul.

Abdul mengatakan BPBD Kabupaten Tuban bersama instansi terkait, relawan dan masyarakat terus melakukan kaji cepat, evakuasi serta penyelamatan warga terdampak. Bantuan logistik dan peralatan juga telah diberikan kepada warga terdampak oleh tim BPBD Kabupaten Tuban.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca yang menyebut bahwa hujan ringan hingga sedang dan yang dapat disertai petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Tuban hingga Sabtu.

Dalam kaitan hal tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada seluruh unsur pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.

Upaya seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, pemantauan kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat disarankan agar dilakukan secara berkala.

Abdul mengimbau untuk antisipasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana susulan, masyarakat di sepanjang aliran sungai agar melakukan evakuasi sementara jika terjadi hujan menerus dengan intensitas tinggi selama lebih dari satu jam. Perhatikan kondisi debit sungai dan hindari lereng curam yang minim vegetasi.

FOLLOW US