JAKARTA - Paris Saint-Germain (PSG) terancam dikenakan hukuman dari UEFA terkait tindakan agresif Presiden PSG Nasser Al-Kelaifi dan pelatihnya Mauricio Pochettino yang menghina official wasit dan mengancam dengan ancaman pembunuhan.

Insiden tersebut berdasarkan tidak terimanya management PSG setelah timnya di Comeback Real Madrid 3-1 di Estadio Santiago Bernabeu pada Kamis (10/3).

Al-Kelaifi dan Pochettino dapat terkena sanksi atas perilakunya setelah pertandingan dan pelatih Argentina itu bisa dihukum karena komentarnya terhadap keputusan wasit dan VAR.

UEFA telah meminta Official Real Madrid untuk memberikan video yang menunjukan kelakuan presiden PSG tersebut kepada mereka.

Al-Khelaifi kemudian mengancam seorang karyawan Real Madrid yang merekam video kejadian tersebut. UEFA tidak senang dengan sikap presiden PSG dan direktur olahraga klub Leonardo setelah pertandingan leg kedua, ketika mereka menyerbu ke ruang wasit.

Badan sepak bola Eropa sedang mengumpulkan bukti dan mereka selanjutnya akan mengumumkan apakah Al-Khelaifi akan dihukum.

Sang pelatih juga mengecam wasit pertandingan, Danny Makkelie, serta ofisial yang bertanggung jawab atas VAR, karena tidak memberikan pelanggaran oleh Karim Benzema kepada Gianluigi Donnarumma dalam persiapan untuk menyamakan kedudukan bagi Real Madrid

"Gol pertama Real Madrid mengubah permainan, saya ingin tahu apa yang dilakukan VAR karena ada pelanggaran. Sayang sekali, ketika Anda melihat aksinya, itu pelanggaran,” kata Pochettino dikutip dari laporan MARCA.

UEFA menganggap PSG tidak belajar dari kesalahan fatal mereka pada tahun 2019, dimana striker mereka Neymar diskors untuk tiga pertandingan karena terbukti menghina wasit setelah PSG ditaklukan Manchester United dan tersingkir dari Liga Champions.

Pihak UEFA belum memutuskan hukuman apa yang akan dijatuhkan kepada PSG, khususnya kepada Presidennya dan Pelatihnya.