• News

Rusia Umumkan Gencatan Senjata, Kesempatan Evakuasi Warga Sipil Ukraina

Yati Maulana | Kamis, 10/03/2022 02:12 WIB
Rusia Umumkan Gencatan Senjata, Kesempatan Evakuasi Warga Sipil Ukraina Pengungsi Ukraina. Foto: Reuters

JAKARTA - Rusia mengumumkan gencatan senjata baru di Ukraina pada hari Rabu untuk membiarkan warga sipil melarikan diri dari kota-kota yang terkepung, tetapi hanya ada tanda-tanda kemajuan terbatas yang menyediakan rute pelarian bagi ratusan ribu orang yang terperangkap tanpa obat-obatan atau air bersih.

Gubernur Sumy, sebuah kota di timur, mengatakan mobil-mobil sipil akan berangkat untuk hari kedua melalui koridor yang aman menuju Poltava lebih jauh ke barat.

Tetapi pada tengah hari di Ukraina tidak ada konfirmasi bahwa salah satu koridor evakuasi lainnya telah berhasil dibuka, termasuk rute keluar dari Mariupol, yang dianggap paling mendesak, di mana Palang Merah menggambarkan kondisinya sebagai "apokaliptik".

Walikota Enerhodar, tempat di mana situs pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa yang direbut pasukan Rusia pekan lalu dalam pertempuran yang menimbulkan kekhawatiran global, mengatakan pasokan kemanusiaan akan diizinkan masuk dan bus akan membawa warga keluar dalam perjalanan pulang.

Kekhawatiran kemanusiaan terbesar adalah Mariupol, pelabuhan selatan yang dikelilingi oleh pasukan Rusia selama lebih dari seminggu.

Penduduk di sana berlindung di bawah tanah dari pemboman tanpa henti, tidak dapat mengevakuasi mereka yang terluka, dan tanpa akses ke makanan, air, listrik, atau pemanas. Gencatan senjata lokal untuk membiarkan mereka pergi telah gagal sejak Sabtu.

Kyiv mengatakan 30 bus dan delapan truk pasokan gagal mencapainya pada Selasa setelah mereka diserang oleh Rusia yang melanggar gencatan senjata. Moskow menyalahkan Kyiv karena gagal menghentikan tembakan.

Lebih dari 2 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi hampir dua minggu lalu. Moskow menyebut tindakannya sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata tetangganya dan mengusir para pemimpin yang disebutnya "neo-Nazi."

Kyiv dan sekutu Baratnya menganggap itu sebagai dalih tak berdasar untuk perang tak beralasan melawan negara demokratis berpenduduk 44 juta orang.

Dalam beberapa hari terakhir, Rusia juga menuduh Ukraina mencoba mengembangkan senjata biologis atau nuklir. Pada hari Rabu, Kremlin mengatakan Washington harus menjelaskan apa yang digambarkan Moskow sebagai laboratorium senjata biologis Ukraina.

FOLLOW US