• Bisnis

Manfaatkan Peluang Perang Rusia-Ukraina, Afrika Selatan Ekspor Jagung

Yati Maulana | Rabu, 09/03/2022 06:17 WIB
Manfaatkan Peluang Perang Rusia-Ukraina, Afrika Selatan Ekspor Jagung Afrika Selatan memanfaatkan peluang dari perang Rusia Ukraina untuk mengekspor jagung. Foto: Reuters

JAKARTA - Afrika Selatan merasakan dampak konflik Rusia-Ukraina terhadap harga pangan, tetapi juga memanfaatkannya melalui ekspor jagung, kata para ahli, Selasa. Harga komoditas, termasuk gandum dan jagung, telah melonjak sejak Rusia memulai invasi ke Ukraina pada 24 Februari. Rusia dan Ukraina masing-masing menyumbang sekitar 29 persen dan 19 persen dari ekspor gandum dan jagung global.

Dengan pelabuhan Ukraina ditutup dan banyak pasokan gandum Rusia dibekukan oleh sanksi Barat, ada kekhawatiran pengetatan pasokan akan menyebabkan kekurangan di negara-negara pengimpor.

Afrika Selatan, pengekspor jagung mengimpor sekitar 40 persen gandumnya, tetapi Kepala Ekonom Kamar Bisnis Pertanian Wandile Sihlobo mengatakan kelangkaan tidak mungkin terjadi. "Di Afrika Selatan, dampak jangka pendek dari perang ini adalah melalui transmisi harga dan bukan pembatasan ketersediaan komoditas," kata Sihlobo dalam catatan mingguan.

Tahun lalu, negara itu memanen 16,315 juta ton jagung, tanaman terbesar kedua dalam catatan. Data resmi yang dirilis pekan lalu memperkirakan penurunan 11 persen dalam output tahun ini, tetapi 14,528 juta ton yang diproyeksikan masih melebihi konsumsi domestik.

Untuk gandum, data dari Grain SA menunjukkan Afrika Selatan telah mengimpor 40 persen dari kebutuhan impornya pada 25 Februari dan tidak ada satupun yang datang dari Rusia atau Ukraina. Afrika Selatan mengimpor gandum dari Lithuania, Argentina, Polandia, Australia, Latvia, dan Amerika Serikat.

"Konflik tersebut berdampak pada harga gandum internasional yang pada akhirnya mencerminkan harga gandum SA juga," kata ekonom Grain SA Luan van der Walt kepada Reuters dalam tanggapan melalui email.

Dia mengatakan Afrika Selatan bisa mendapatkan keuntungan dari ekspor jagung jika pasokan dari Ukraina tetap terbatas. "Dalam banyak kasus, SA harus bersaing dengan Ukraina terutama dalam hal ekspor jagung. Oleh karena itu, ini dapat menghadirkan lebih banyak peluang ekspor jagung untuk SA," kata van der Walt.

FOLLOW US