• News

Frustrasi Melanda Korban Banjir Australia karena Bantuan Lambat Datang

Yati Maulana | Senin, 07/03/2022 10:47 WIB
Frustrasi Melanda Korban Banjir Australia karena Bantuan Lambat Datang Bom hujan yang melanda Australia menimbulkan banjir di banyak wilayah sehingga ribuan orang mengungsi. Foto: Reuters

JAKARTA - Frustrasi melanda banyak penduduk yang dilanda banjir di timur Australia karena lambatnya upaya bantuan dan pemulihan saat Sydney bersiap menghadapi hujan lebat selama dua hari ke depan yang dapat menghambat rencana pembersihan.

Ribuan orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka setelah hujan lebat sejak akhir bulan lalu yang membawa kehancuran yang meluas, memotong kota-kota, dan menyapu pertanian, ternak, dan jalan. Delapan belas orang telah tewas sejak banjir dimulai.

"Ini adalah banjir yang mengerikan dan mengerikan," Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan kepada stasiun radio 2GB pada hari Senin. "Ini adalah banjir yang belum pernah kita lihat dalam ingatan seumur hidup siapa pun, dan bahkan sebelum itu. Jadi saya bisa memahami rasa frustrasi yang besar (yang kita) lihat diungkapkan."

Lebih banyak personel pasukan pertahanan dikirim ke daerah-daerah yang terkena banjir segera untuk memimpin pemulihan, kata Morrison, yang tertinggal dalam jajak pendapat menjelang pemilihan federal yang dijadwalkan pada Mei.

Warga telah menghitung kerusakan selama akhir pekan sambil berjuang untuk membersihkan puing-puing dan lumpur setelah permukaan air surut di beberapa tempat.

"Kami telah mengalami seminggu tanpa komunikasi, tidak ada makanan, tidak ada bahan bakar, itu cukup mengerikan dan emosional," seorang penduduk di kota Murwillumbah, New South Wales, di antara yang paling parah dilanda banjir, mengatakan kepada penyiar ABC.

Perdana Menteri Negara Bagian Dominic Perrottet, dalam tur ke daerah yang dilanda banjir, mengatakan pemulihan bisa memakan waktu bertahun-tahun. "Kisah-kisah yang kami dengar, perasaan ditinggalkan yang dialami banyak orang dalam keadaan yang menghancurkan sangat memilukan, dan kami perlu memastikan itu tidak terjadi lagi," katanya.

Hujan telah mereda selama dua hari terakhir tetapi biro cuaca pada hari Senin mengeluarkan `peringatan parah` untuk beberapa bagian New South Wales, termasuk ibu kota negara bagian Sydney, karena sistem tekanan rendah intens kedua terbentuk di lepas pantai timur dalam beberapa minggu.

Biro Meteorologi memperkirakan hujan hingga 120 mm (5 inci) di Sydney pada hari Senin dan 150 mm pada hari Selasa. Beberapa pinggiran kota telah menerima lebih dari dua kali lipat rata-rata curah hujan di bulan Maret sekitar 140 mm.

FOLLOW US