• News

Jerman Kutuk Perlakuan Rasisme Terhadap Pengungsi Non-Eropa dari Ukraina

Akhyar Zein | Minggu, 06/03/2022 07:16 WIB
Jerman Kutuk Perlakuan Rasisme Terhadap Pengungsi Non-Eropa dari Ukraina Pengungsi dari berbagai negara - dari Afrika, Timur Tengah dan India - sebagian besar mahasiswa universitas Ukraina terlihat di penyeberangan pejalan kaki Medyka yang melarikan diri dari konflik di Ukraina, di Polandia timur pada 27 Februari 2022. Foto:( AFP / wionews.com)

JAKARTA - Laporan kasus rasisme dan diskriminasi terhadap warga non-Eropa yang melarikan diri dari Ukraina saat kondisi perang dengan Rusia sangat mengejutkan pemerintah Jerman.

Jika terbukti benar, "Kami sangat mengutuk," kata wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman Andrea Sasse selama konferensi pers reguler di Berlin.

Sasse menambahkan, “Laporan-laporan ini, jika benar, sangat mengerikan dan perilaku seperti itu sama sekali tidak dapat kami terima,” katanya.

Banyak warga Afrika, Asia, dan Karibia yang meninggalkan Ukraina dilaporkan telah menghadapi diskriminasi oleh pejabat keamanan dan orang lain yang mencoba dengan sia-sia untuk menyeberangi perbatasan ke Polandia.

Ada banyak pelajar asing yang tinggal di Ukraina.

Pada Selasa, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi juga berbicara tentang laporan diskriminasi terhadap pengungsi non-Ukraina atau non-Eropa di beberapa titik gerbang masuk.

Grandi mengutip pernyataan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang mengatakan "seharusnya sama sekali tidak ada diskriminasi antara Ukraina dan non-Ukraina, Eropa dan non-Eropa," karena semuanya berisiko.

Para pemimpin dari Komisi Uni Afrika pada Senin menyatakan bahwa mereka memantau dengan cermat perkembangan di Ukraina dan terganggu atas laporan bahwa orang Afrika di sisi perbatasan Ukraina ditolak haknya untuk menyeberang ke tempat yang aman.

Laporan telah muncul bahwa pengungsi dari negara-negara seperti Nigeria, Tanzania dan Afghanistan yang mencoba memasuki Polandia dari Ukraina akan dideportasi ke negara masing-masing.

Kantor perdana menteri Polandia mengatakan tuduhan semacam itu adalah "informasi yang salah" dan pengungsi dari Ukraina diterima di Polandia terlepas dari kebangsaan mereka.

Asosiasi Jurnalis Arab dan Timur Tengah (AMEJA) juga telah meminta kantor berita dunia untuk memperhatikan bias implisit dan eksplisit dalam liputan perang mereka di Ukraina.

FOLLOW US