• Sport

Dilarang Bertanding, Kontingen Rusia Tinggalkan Paralimpiade Beijing

Yati Maulana | Sabtu, 05/03/2022 07:14 WIB
Dilarang Bertanding, Kontingen Rusia Tinggalkan Paralimpiade Beijing Atlet Rusia dan Balarusia dilarang ikut Paralimpiade Beijing meski sebelumnya dibolehkan menjadi atlet netral. Foto: Reuters

JAKARTA - Kontingen Rusia di Paralimpiade Musim Dingin Beijing berencana untuk meninggalkan China setelah dilarang berpartisipasi karena invasi negara itu ke Ukraina. Hal itu dikemukakan Komite Paralimpiade Rusia (RPC) pada Jumat, 4 Maret 2022, seraya menambahkan bahwa mereka tidak akan mengajukan banding atas keputusan untuk melarang atletnya ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) mengikuti nasihat hukum.

Atlet Rusia dan Belarusia dilarang mengikuti Paralimpiade Musim Dingin oleh Komite Paralimpik Internasional (IPC) pada hari Kamis setelah awalnya diizinkan untuk bersaing sebagai pemain netral. Belarusia ikut dilarang karena menjadi area pementasan utama untuk invasi skala penuh yang diluncurkan Rusia di Ukraina seminggu yang lalu.

Kantor berita Rusia TASS telah melaporkan bahwa Rusia berencana untuk menentang keputusan IPC di CAS, tetapi Komite Paralimpiade mengatakan pada hari Jumat bahwa hal itu dicegah oleh aturan IPC.

Pasal 2.9 dari aturan IPC untuk Pertandingan memberikan badan pengatur internasional keleluasaan untuk "menolak masuknya atlet, tanpa indikasi alasan." Konstitusi IPC juga tidak memuat klausul arbitrase yang memungkinkan permohonan ke CAS untuk menyelesaikan perselisihan, tambah RPC.

"Komite Paralimpiade Rusia dan para atletnya saat ini tidak mempertimbangkan untuk tinggal di Beijing dan berencana untuk meninggalkan ibu kota Olimpiade Musim Dingin, kota orang-orang hebat, dalam waktu dekat," kata badan pengatur tersebut.

Petenis Rusia yang bertanding sebagai pemain netral memenangkan 24 medali empat tahun lalu di Pyeongchang dan mereka akan menurunkan tim beranggotakan 71 orang untuk Olimpiade di Beijing sementara Belarusia memiliki 12 atlet.

Komite Olimpiade Belarusia tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

FOLLOW US