• Kabar Pertanian

Sukseskan Program Gratieks, Penyuluh Diharapkan Dampingi Petani Agar Produk Diterima Negara Tujuan

Agus Mughni Muttaqin | Jum'at, 04/03/2022 18:03 WIB
Sukseskan Program Gratieks, Penyuluh Diharapkan Dampingi Petani Agar Produk Diterima Negara Tujuan Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Pusluh), Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Bustanul Arifin Caya. (Foto: BPPSDMP Kementan)

Jakarta - Penyuluh memiliki peran strategis untuk menyukseskan Progam Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks). Di antaranya memberikan penyuluhan kepada petani agar produk pertanian dapat diterima negara tujuan.

Peran strategis ini disampaikan pada kegiatan Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) volume 8 yang mengangkat tema Program dan Kebijakan Badan Karantina Pertanian (Barantan) Tahun 2022 yang disiarkan melalui kanal YouTube, Jumat (4/3).

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Pusluh), Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Bustanul Arifin Caya mengatakan, Barantan memiliki peran yang sangat strategis di Kementan dalam menjaga ketahanan pangan dan keamanan pangan.

"Termasuk juga peran strategis Barantan adalah mendukung ekspor kita. Barantan punya program Gratieks bagaimana meningkatkan tiga kali ekspor komoditas pertanian kita melalui fasilitasi perdagangan dan peningkatan akses pasar," jelas Bustanul dalam arahannya.

Karena itu, Bustanul berharap para penyuluh dapat menyukseskan program-program strategis Barantan tersebut. "Saya berharap penyuluh menangkap arah kebijakan Barantan untuk disampaikan kepada petani," kata Bustanul.

Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Barantan, Wisnu Wasesa dalam paparannya menyampaikan bahwa Barantan telah melakukan penguatan untuk mendukung Gratieks.

Wisnu mengatakan, hal pertama yang perlu dilakukan dalam penguatan Gratieks adalah meningkatkan volume ekspor melalui kerja sama dan investasi dengan pemerintah daerah (Pemda) dan stakeholder terkiat.

"Tentunya peran penyuluh sangat strategis dalam rangka meningkatkan komoditas kita. Kita bisa mulai dari hulu hingga hilir bagaimana komoditas kita tercapai sesuai dengan permintaan negara tujuan," kata Wisnu.

Penguatan Gratieks selanjutnya adalah menambah ragam komoditas ekspor dalam bentuk olahan hasil pertanian dan mendorong penumbuhan eksportir baru dan agropreneur.

"Saya melihat BPPSDMP dengan adanya Duta Petani Milenial (DPM), Duta Petani Andalan (DPA), petani milenial, dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S). Ini harapan baru kita dalam rangka meningkatkan eksportir baru," kata Wisnu.

Selanjutnya, menambah mitra dengan dari luar negeri melalui kerja sama bilateral/multilateral. "Seperti kegiatan Odicoff yang sudah berjalan 2021 kita mendapatkan kontrak Rp 7,6 triliun. Tentunya ini kita perlu tingkatkan lagi dengan menambah mitra dagang luar negeri," ujarnya.

Terakhir, peningkatan layanan dan kemudahan ekspor. "Jadi, kawan-kawan petani dan penyuluh yang namanya ekspor itu sebetulnya mudah tidak sulit yang penting persyaratan negara tujuan bisa kita penuhi," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Pusat (Kapus) Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati (KTKHN), A.M. Adnan berharap agar penyuluh lebih proaktif dalam mendampingi petani memenuhi persyaratan negara tujuan.

"Penyuluh kalau memang merasa kesulitan bisa mengontak Karantina karena Karantinalah yang mendapatkan informasi lebih awal dari negara tujuan ekspor kita tentang apa-apa yang dipersyaratkan. Kami punya 52 UPT (Unit Pelaksana Teknis) yang tesebar di seluruh Indonesia," ujarnya.

Adnan juga mengatakan, Barantan siap memberikan bimbingan teknis (Bimtek) kepada penyuluh dan petani terkait persyaratan-persyaratan yang dipersyaratkan oleh negara tujuan ekspor pertanian.

"Kita harus memberikan pemahaman sehingga produksi kita lebih bermutu. Sehingga yang kami lakukan memberikan bimtek dan itu kita bisa lakukan dengan teman-teman penyuluh kalau ada petaninya kumpul," ujarnya.

FOLLOW US