• News

Penelitian: Pfizer Kurang Efektif pada Anak Kecil

Akhyar Zein | Rabu, 02/03/2022 11:50 WIB
Penelitian: Pfizer Kurang Efektif pada Anak Kecil Ilustrasi. Vaksinasi pada anak (foto: SHUTTERSTOCK/ kompas.com)

JAKARTA - Dua dosis vaksin Covid-19 buatan Pfizer kurang efektif melindungi anak-anak kecil dibandingkan anak-anak remaja dan orang dewasa menurut sebuah penelitian di AS.

Data yang  dibandingkan para peneliti dari Departemen Kesehatan Negara Bagian New Yorkdiperoleh, dari lebih dari 850.000 anak-anak usia 12-17 tahun dengan data anak-anak usia 5-11 tahun yang telah divaksinasi penuh antara 13 Desember 2021 hingga 30 Januari 2022, ketika AS tengah berjuang menghadapi lonjakan varian omicron.

Penelitian itu menunjukkan bahwa efektivitas vaksin dalam menghadapi penyakit berat dan mengurangi tingkat keterisian rumah sakit pada kelompok yang lebih muda menurun dari 100 persen menjadi 48 persen, dibandingkan penurunan pada kelompok anak-remaja dari 85 persen menjadi 73 persen.

Efektivitas vaksin melawan penularan Covid-19 juga anjlok dari 68 persen menjadi hanya 12 persen pada kelompok 5-11 tahun, sementara pada kelompok 12-17 tahun, penurunan tercatat dari 66 persen menjadi 51 persen. Penelitian tersebut belum melalui proses peninjauan sejawat (peer review).

Sebagai catatan, anak-anak kecil divaksinasi dengan dosis sebesar 10 mikrogram, sementara anak-anak remaja divaksinasi dengan dosis 30 mikrogram, sama seperti pada orang dewasa.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS bulan lalu menunda tinjauannya terhadap vaksin Covid-19 merek Pfizer bagi anak usia di bawah lima tahun, karena hasil pengujian awal menunjukkan bahwa dua dosis vaksin tersebut tidak ampuh menghadapi varian omicron.

Pfizer dan mitranya yang berbasis di Jerman, BioNTech, saat ini tengah menguji resep tiga dosis vaksinnya pada kelompok balita dan kelompok anak usia 5-11 tahun, merujuk pada penelitian terhadap orang dewasa yang menunjukkan bahwa dosis tambahan dapat memberikan tingkat perlindungan yang diperlukan untuk menghadapi omicron.

Penerbitan laporan penelitian pada hari Senin (28/2) itu hanya berselang beberapa hari setelah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengeluarkan pedoman Covid-19 baru yang mengizinkan sebagian besar warga Amerika untuk tidak lagi mengenakan masker.

FOLLOW US