• News

Sebelum Endemi, Indonesia Harus Melewati Fase Praendemi

Eko Budhiarto | Rabu, 02/03/2022 01:12 WIB
Sebelum Endemi, Indonesia Harus Melewati Fase Praendemi Juru bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi (foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/ detik.com)

JAKARTA  - Indonesia harus melewati fase praendemi sebelum masuk ke fase endemi.Sedangkan fase praendemi bisa tercapai jika kasus COVID-19 dapat terkendali.

"Kita jangan dulu berbicara masuk fase endemi, bagaimana pandemi terkendali, baru masuk ke praendemi, setelah itu baru dinyatakan endemi," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual yang diikuti dari aplikasi Zoom di Jakarta, Selasa (1/3/2022).

Nadia mengatakan praendemi adalah situasi saat angka penularan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 dapat terus ditekan. Komponen dasar yang digunakan bersumber dari panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terhadap penilaian level penularan, di mana transmisi Level 1 diukur minimal 20 per 100.000 penduduk, jumlah hospitalisasi lima per 100.000 penduduk dan jumlah kematian satu per 100.000 penduduk.

"Saat ini kita sedang bersiap-siap mengendalikan pandemi dulu, yang penting bagaimana laju penularan terus menerus ditekan dalam kurun tertentu, sebab ada ancaman mutasi virus," katanya.

Menurut Nadia, salah satu upaya pengendalian kasus dilakukan melalui vaksinasi kepada 208 juta lebih penduduk untuk memberikan proteksi, bukan hanya kepada penduduk, tapi juga level komunitas.

"Kunci utamanya vaksinasi untuk proteksi menekan laju penularan kurang dari satu kasus. Cakupan vaksinasi harus luas, selain luas juga punya efikasi tinggi, makanya vaksinasi penguat dipercepat dan perlindungan kelompok rentan dilakukan, kami cegah orang sakit," katanya.

Untuk itu pemerintah hingga saat ini mulai melakukan pelonggaran mobilitas penduduk secara bertahap.

"Pemerintah tidak langsung mencabut, tidak menggunakan masker lagi. Perlu dilihat dari sisi kesehatan masyarakat, survailens, fasilitas kesehatannya, ini pertimbangan perubahan dari pandemi terkendali dan praendemi, disesuaikan kondisi yang ada," katanya.

FOLLOW US