• News

Hari Pertama Serangan, 137 Orang Ukraina Tewas

Akhyar Zein | Jum'at, 25/02/2022 10:33 WIB
Hari Pertama Serangan, 137 Orang Ukraina Tewas Tangkapan layar dari itv, tampak korban wanita luka-luka akibatkan serangan Rusia ke Ukraina (sumber: itv.com)

JAKARTA - Sedikitnya 137 orang termasuk tentara dan warga sipil tewas pada hari pertama intervensi Rusia di Ukraina, kata presiden Ukraina, Jumat.

Volodymyr Zelenskyy memberikan data awal tentang jumlah korban tewas dalam pesan video di Facebook, kantor berita resmi Ukraina Ukrinform melaporkan.

Dia juga mengatakan bahwa "kelompok sabotase musuh" telah memasuki ibukota Kyiv dan meminta masyarakat untuk berhati-hati dan mengikuti aturan jam malam.

 

Krisis Donbas dan intervensi militer Rusia

“Revolusi Maidan” Februari 2014 di Ukraina menyebabkan mantan Presiden Viktor Yanukovych melarikan diri dari negara itu dan pemerintah pro-Barat berkuasa.

Itu diikuti oleh Rusia secara ilegal mencaplok wilayah Krimea dan separatis mendeklarasikan kemerdekaan di wilayah Donetsk dan Luhansk di Donbas di Ukraina timur, yang keduanya memiliki populasi etnis Rusia yang besar.

Ketika bentrokan meletus antara pasukan separatis yang didukung Rusia dan tentara Ukraina, Perjanjian Minsk 2014 dan 2015 ditandatangani di Moskow setelah intervensi kekuatan Barat.

Konflik, bagaimanapun, mendidih selama bertahun-tahun dengan pelanggaran gencatan senjata terus-menerus. Hingga Februari 2022, sekitar 14.000 orang telah tewas dalam konflik di Ukraina timur.

Ketegangan mulai meningkat akhir tahun lalu ketika Ukraina, AS dan sekutunya menuduh Rusia mengumpulkan puluhan ribu tentara di perbatasan dengan Ukraina.

Mereka mengklaim bahwa Rusia sedang bersiap untuk menyerang tetangga baratnya, tuduhan yang secara konsisten ditolak oleh Moskow.

Menentang ancaman sanksi oleh Barat, Moskow secara resmi mengakui Donetsk dan Luhansk sebagai negara merdeka awal pekan ini, diikuti dengan dimulainya operasi militer di Ukraina pada Kamis.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan operasi itu bertujuan untuk melindungi orang-orang yang “menjadi sasaran genosida” oleh Kyiv dan untuk “demiliterisasi dan de-Nazifikasi” Ukraina, sambil menyerukan tentara Ukraina untuk meletakkan senjatanya.

FOLLOW US