• News

Taiwan Tegur China karena Manfaatkan Olimpiade untuk Propaganda Politik

Yati Maulana | Minggu, 20/02/2022 12:20 WIB
Taiwan Tegur China karena Manfaatkan Olimpiade untuk Propaganda Politik Ilustrasi: Logo Olimpiade. Foto: Reuters

JAKARTA - Pemerintah Taiwan menegur China pada hari Jumat karena menggunakan Olimpiade Musim Dingin Beijing untuk menegaskan klaim kedaulatannya atas pulau itu, dengan mengatakan negara itu telah "membayangi" semangat damai acara tersebut untuk menyebarkan "propaganda".

China memandang Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai wilayahnya sendiri, dan bersaing di Olimpiade dan sebagian besar acara olahraga internasional lainnya sebagai "China Taipei" atas desakan Beijing.

Juru bicara Olimpiade Beijing Yan Jiarong mengatakan pada hari Kamis bahwa "Hanya ada satu China", mengacu pada sikap lama negara itu bahwa Taiwan adalah milik China.

Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan pejabat itu "secara terbuka menggunakan tempat Olimpiade untuk melakukan propaganda politik yang tidak pantas", bertentangan dengan Piagam Olimpiade yang melarang untuk mempolitisasi Olimpiade.

Kementerian mengatakan Taiwan adalah Taiwan, hanya pemerintahnya yang dipilih secara demokratis yang dapat mewakili rakyatnya di dunia, dan mengambil bagian dalam Olimpiade dengan caranya sendiri bukan sebagai bagian dari negara lain. Komentar pejabat China itu telah "membayangi semangat damai yang diwujudkan oleh Cincin Olimpiade", katanya.

Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach, berbicara sebelumnya pada hari Jumat, mengatakan mereka telah berbicara dengan penyelenggara Beijing tentang pernyataan segera setelah konferensi pers di mana mereka dibuat.

Baik penyelenggara dan IOC "telah menyatakan kembali komitmen tegas mereka untuk tetap netral secara politik seperti yang dipersyaratkan oleh Piagam Olimpiade", kata Bach.

Penyelenggara China mengatakan sebagai tanggapan, melalui pernyataan email, bahwa "Beijing 2022 mematuhi ketentuan Kontrak Kota Tuan Rumah dan Piagam Olimpiade dan menentang politisasi olahraga".

Pertengkaran atas Taiwan, yang memiliki empat atlet di Olimpiade Musim Dingin, terjadi ketika China telah meningkatkan upaya untuk membatasi partisipasi internasional pulau itu untuk memaksanya menerima pemerintahan China.

Taiwan ambil bagian dalam upacara pembukaan Olimpiade setelah tim tersebut mengatakan telah menerima "beberapa pemberitahuan" oleh IOC untuk menghadiri upacara pembukaan dan penutupan. Bulan lalu, Taiwan awalnya mengatakan tidak bisa hadir karena penerbangan tertunda dan aturan Covid-19.

FOLLOW US