• Bisnis

Utang Luar Negeri RI Turun, 3 Jenis Reksadana Ini Prospektif untuk Investor

Tri Umardini | Kamis, 17/02/2022 09:18 WIB
Utang Luar Negeri RI Turun, 3 Jenis Reksadana Ini Prospektif untuk Investor Ilustrasi mata uang Rupiah dan Dollar AS. FOTO: THINKSTOCKS

JAKARTA - Utang Luar Negeri RI turun, 3 jenis reksadana ini prospektif untuk investor.

Pasar saham dan obligasi pada perdagangan kemarin menguat setelah Badan Pusat Statistik merilis data neraca dagang Indonesia pada Januari 2021 yang mencatatkan surplus lebih baik dari perkiraan, yakni US$930 juta atau sekitar Rp13,29 triliun.

Surplus neraca dagang ini dicatatkan Indonesia dalam 31 bulan berturut-turut.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 15 Februari 2022 naik 1,08 persen ke level 6.807.5.

Dikutip dari bareksa.com, berdasarkan data id.investing.com (diakses 15/02/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat tetap di level 6,6 persen pada 15 Februari 2022.

Selain itu, kemarin Bank Indonesia juga mengumumkan Utang Luar Negeri (ULN) pada kuartal IV 2021 turun 0,4 persen secara tahunan, yakni di US$415,1 miliar atau sekitar Rp5.972 triliun. Kuartal sebelumnya ULN tercatat US$424 miliar.

Menurut analisis Bareksa, dua faktor tersebut kembali mendorong optimisme investor terhadap pasar keuangan Indonesia dan menopang penguatan kinerja reksadana berbasis saham maupun pendapatan tetap.

Sementara itu, meredanya ketegangan geopolitik di Ukraina karena Rusia menarik pasukannya dari perbatasan negara tersebut diperkirakan akan mendorong penguatan bursa saham global dan diproyeksikan juga akan menopang penguatan pasar saham dan obligasi RI hari ini.

Namun, analisis Bareksa menyarankan agar investor tetap mewaspadai efek lonjakan kasus harian Covid-19 di Tanah Air yang mencapai level tertinggi sekitar 57,049 kasus pada 15 Feb 2022.

Apa yang bisa dilakukan Investor?

Menurut analisis Bareksa, investor dapat melakukan pembelian bertahap di reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang sebagai diversifikasi investasi, mengingat tingginya fluktuasi pasar saham saat ini.

Sedangkan untuk emas, investor dapat kembali lakukan akumulasi pembelian, jika emas duniamengalami koreksi (penurunan) dan menyentuh level US$1,800 - 1,810 per troy oz.

Investor dengan profil risiko moderat dan agresif bisa menimbang beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks dengan kinerja meroket berikut ini :

Imbal Hasil 3 Tahun (per 15 Februari 2022)

Reksadana Pendapatan Tetap
Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A : 29,64 persen
Eastspring Syariah Fixed Income Amanah Kelas A : 28,38 persen

Imbal Hasil 6 Bulan (per 15 Februari 2022)

Reksadana Saham
Mandiri Investa Cerdas Bangsa : 9,77 persen
Schroder Dana Prestasi : 7 persen

Reksadana Indeks
BNP Paribas Sri Kehati : 18,94 persen
RHB SRI KEHATI Index Fund : 17,85 persen (*)

 

FOLLOW US