• News

Migran Aksi Jahit Mulut dalam Upaya Lewati Perbatasan Meksiko-AS

Yati Maulana | Kamis, 17/02/2022 07:14 WIB
Migran Aksi Jahit Mulut dalam Upaya Lewati Perbatasan Meksiko-AS Migran aksi protes dengan menjahit mulutnya dalam upaya mereka memperoleh izin melintasi perbatasan Meksiko ke Amerika Serikat. Foto: Reuters

JAKARTA - Selusin migran tidak berdokumen di perbatasan selatan Meksiko menggelar aksi tutup mulut dengan menjahitnya, dalam upaya untuk meyakinkan otoritas imigrasi negara itu untuk memberi mereka jalan menuju perbatasan AS.

Para migran, kebanyakan dari Amerika Tengah dan Selatan, saling membantu menutup bibir mereka menggunakan jarum dan benang plastik, meninggalkan ruang kecil untuk mengonsumsi cairan dan menggunakan alkohol untuk menyeka tetesan darah dari jahitan, gambar Reuters menunjukkan.

"Para migran menjahit bibir mereka sebagai tanda protes," kata Irineo Mujica, seorang aktivis di demonstrasi itu. "Kami berharap Institut Migrasi Nasional dapat melihat bahwa mereka berdarah, bahwa mereka adalah manusia."

Badan migrasi Meksiko (INM) mengatakan dalam sebuah pernyataan publik bahwa "mengkhawatirkan bahwa langkah-langkah ini telah dilakukan dengan persetujuan dan dukungan dari mereka yang menyebut diri mereka perwakilan mereka, dengan maksud untuk menekan pihak berwenang atas perhatian yang telah diberikan."

Beberapa dari mereka membawa anak-anak mereka ketika mereka melakukan protes dramatis di Tapachula, sebuah kota perbatasan dengan Guatemala, yang selama berbulan-bulan dipenuhi oleh ribuan migran yang menunggu surat-surat untuk dapat dengan bebas melintasi negara itu.

"Saya melakukannya untuk putri saya," kata Yorgelis Rivera, seorang Venezuela. "Dia belum makan apa pun dalam beberapa jam terakhir dan saya tidak melihat ada solusi dari pihak berwenang."

"Kami seperti tahanan di sini," kata Rivera, seraya menambahkan bahwa dia telah menunggu tanggapan dari agen migrasi Meksiko selama lebih dari sebulan.

Badan itu mengatakan terus menangani kasus-kasus, menambahkan prioritas telah diberikan kepada mereka yang merupakan kelompok rentan, seperti anak-anak, remaja, wanita hamil, korban kejahatan, penyandang cacat, dan orang tua.

Lembaga itu mengatakan menerima lebih dari seratus pelamar di kantor mereka di selatan kota setiap hari.

Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah migran yang tiba di Meksiko untuk melarikan diri dari kekerasan dan kemiskinan telah melonjak. Pada tahun 2021, Meksiko mencatat peningkatan 87 persen dalam jumlah permohonan suaka, terutama dari Haiti dan Honduras.

Badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) baru-baru ini mengatakan Meksiko harus mempertimbangkan program bantuan baru di tengah lonjakan kedatangan orang asing, banyak dari mereka orang Venezuela, yang sekarang memerlukan visa Meksiko.

FOLLOW US