• News

Seperti Australia, AS Pindahkan Kedutaan Ukraina dari Kyiv ke Lviv

Yati Maulana | Selasa, 15/02/2022 12:42 WIB
Seperti Australia, AS Pindahkan Kedutaan Ukraina dari Kyiv ke Lviv Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken. Foto: Reuters

JAKARTA - Amerika Serikat sedang merelokasi operasi kedutaan Ukraina dari ibukota Kyiv ke kota barat Lviv. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan pemindahan itu merupakan percepatan dramatis karena penumpukan pasukan Rusia di perbatasan.

Langkah itu dilakukan ketika para pejabat AS memperingatkan bahwa Moskow terus mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Rusia dengan Ukraina dan di negara tetangga Belarusia, sehingga sewaktu-waktu dapat melancarkan serangan yang menghancurkankan, termasuk di Kyiv. Moskow membantah tuduhan Barat bahwa mereka merencanakan invasi.

"Serangan ke Ukraina dapat menyebabkan kekerasan besar-besaran, kehancuran besar-besaran, dan hilangnya nyawa tidak akan membedakan antara orang Amerika, Ukraina, atau lainnya," juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan dalam jumpa pers yang dikutip Reuters.

Blinken mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusan untuk memindahkan operasi kedutaan ke Lviv kira-kira sejauh 80 km dari perbatasan barat Ukraina dengan Polandia diambil karena mengkhawatirkan keselamatan staf.

Sebagian besar staf kedutaan telah diperintahkan untuk meninggalkan Ukraina dan warga AS disarankan untuk meninggalkan negara itu dengan cara komersial.

Blinken mengatakan bahwa relokasi operasi kedutaan "sama sekali" merusak dukungan AS untuk "kedaulatan dan integritas teritorial" Ukraina, dan bahwa diplomat AS akan "tetap terlibat" dengan pemerintah Ukraina.

Price, mengatakan kepada wartawan bahwa "tidak jelas bagi kami apakah Rusia tertarik untuk mengejar kursus diplomatik."

Washington, katanya, mencatat komentar yang dibuat Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam pertemuan televisi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Moskow akan melanjutkan upaya diplomatik untuk mendapatkan jaminan keamanan dari Barat. “Apa yang belum kami perhatikan adalah indikasi de-eskalasi” oleh pasukan Rusia, Price melanjutkan.

Relokasi operasi kedutaan, katanya, didasarkan pada penilaian "dari apa yang kita lihat di lapangan dengan mata kepala sendiri, yang merupakan penumpukan Rusia yang berkelanjutan dan tidak beralasan. Ini adalah kemungkinan yang berbeda, mungkin lebih nyata dari sebelumnya, bahwa Rusia dapat memutuskan untuk melanjutkan aksi militer," katanya.

Diplomat top AS di Ukraina, Kuasa Usaha Kristina Kvien, akan bekerja dari Lviv, dan misi AS di Kyiv akan dilindungi oleh Polisi Garda Nasional Ukraina, katanya.

FOLLOW US