JAKARTA - Penyanyi dan penulis lagu Neil Young meminta karyawan Spotify Technology SA (SPOT.N) untuk berhenti dari pekerjaan mereka sambil mendesak orang-orang untuk menarik uang mereka dari bank-bank besar Amerika, sebagai protes atas kesalahan informasi virus corona dan perubahan iklim.

Young, dalam sebuah pernyataan di situsnya, mengkritik CEO platform streaming musik terbesar itu, Daniel Ek, dengan mengatakan bahwa dia adalah masalah utama, setelah kritik terhadap podcaster AS Joe Rogan, yang menimbulkan kontroversi dengan pandangannya tentang vaksin Covid-19 dan cercaan rasialnya.

"Di era komunikasi kita, misinformasi adalah masalahnya. Buang pemberi informasi yang salah," kata Young dalam pernyataan itu.

Joe Rogan membawakan sebuah podcast di Spotify bertajuk "The Joe Rogan Experience" yang menduduki peringkat teratas di platform itu. Rogan telah meminta maaf atas penghinaan rasial dan kontroversi mengenai vaksin COVID.

Bintang rock itu menarik kontennya dari platform streaming bulan lalu setelah keberatan dengan musiknya yang diputar di platform yang sama dengan podcast Rogan, atas apa yang dikatakan Young sebagai informasi menyesatkan tentang vaksin.

Beberapa tokoh terkemuka termasuk penyanyi-penulis lagu Joni Mitchell, gitaris Nils Lofgren dan profesor dan penulis terlaris AS Brene Brown mengikuti langkahnya.

Young juga mendesak orang untuk memindahkan uang mereka keluar dari bank multinasional JPMorgan Chase & Co (JPM.N), Citigroup Inc (CN), Bank of America Corp (BAC.N) dan Wells Fargo & Co, dan menyebut mereka "penyebab kerusakan" untuk pendanaan bahan bakar fosil mereka.

Komentar Young muncul sehari setelah Ek memberi tahu stafnya bahwa meskipun dia mengutuk cercaan yang digunakan oleh Rogan, perusahaan tidak akan membungkamnya. Berbicara kepada karyawan platform musik, Young berkata: "Saya katakan Daniel Ek adalah masalah besar Anda - bukan Joe Rogan. Keluar sebelum tempat itu memakan jiwa Anda."

Young juga mendesak sesama musisi dan seniman untuk membawa karya mereka ke tempat lain.

Spotify kehilangan lebih dari $ 2 miliar nilai pasarnya minggu lalu di tengah kegemparan atas kesalahan informasi Covid tersebut. Perusahaan lalu mengatakan akan menambahkan "penasihat konten" ke setiap episode yang mencakup diskusi tentang virus corona.