• News

Ethiopian Airlines Akan Terbangkan 737 MAX Pertama Kalinya Setelah Kecelakaan Maut

Yati Maulana | Selasa, 01/02/2022 20:52 WIB
Ethiopian Airlines Akan Terbangkan 737 MAX Pertama Kalinya Setelah Kecelakaan Maut Ethiopian Airlines kembali akan terbangkan 737 MAX yang pertama kalinya setelah kecelakaan maut yang menewaskan 157 orang. Foto: Reuters

JAKARTA - Ethiopian Airlines akan melanjutkan menerbangkan pesawat Boeing 737 MAX pada hari Selasa ini. Tetapi berbagai komentar mengiringi penerbangan pertama maskapai yang menggunakan model tersebut sejak kecelakaan hampir tiga tahun lalu, yang memaksa regulator untuk mengandangkan armada secara global.

Pada Maret 2019, sebuah penerbangan ke Nairobi jatuh di sebuah lapangan enam menit setelah lepas landas dari ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, yang menewaskan semua penumpang dan awak sebanyak 157 orang. Kecelakaan itu menyusul insiden lain lima bulan sebelumnya, ketika model yang sama jatuh di Indonesia, dan menewaskan 189 orang.

Reuters memberitakan, kecelakaan itu menimbulkan masalah dengan sistem di pesawat, dan model itu di-grounded di seluruh dunia, menelan biaya Boeing sekitar $20 miliar dan memicu kasus pengadilan yang mengungkap kekurangan dalam proses sertifikasi.

Maskapai ini akan menerbangkan penerbangan demonstrasi di sekitar Gunung Kilimanjaro, gunung tertinggi di Afrika, dan kembali ke Addis Ababa dengan membawa jurnalis, diplomat, dan pejabat di dalamnya, kata maskapai itu.

Beberapa kerabat dari mereka yang tewas dalam kecelakaan Ethiopian Airlines marah dengan keputusan untuk melanjutkan menerbangkan 737 MAX.

“Saya tidak akan pernah terbang dengan MAX dan tentu saja jika saya menemukan diri saya memesan MAX, saya harus membatalkan penerbangan itu,” kata Tom Kabau, seorang pengacara Kenya yang kehilangan saudara laki-lakinya yang berusia 29 tahun, George dalam kecelakaan itu.

Ethiopian Airlines mengatakan dalam sebuah pernyataan pada 22 Januari bahwa keputusan itu datang "setelah sertifikasi ulang yang intens" oleh beberapa badan pengatur.

Ethiopia adalah salah satu negara terakhir yang mengembalikan 737 MAX ke layanan; itu sudah terbang di Amerika Serikat, Eropa, Cina, Australia, Jepang, dan Indonesia.

"Kami telah mengambil cukup waktu untuk memantau pekerjaan modifikasi desain dan lebih dari 20 bulan proses perbaikan yang ketat. Pilot, insinyur, teknisi pesawat, awak kabin kami yakin akan keselamatan armada," CEO maskapai Tewolde Gebremariam mengatakan dalam sebuah pernyataan Desember.

FOLLOW US