• Bisnis

Bank NTT jadi Peserta BI-Fast Bersama 22 Bank dari Seluruh Indonesia

. | Senin, 31/01/2022 20:07 WIB
  Bank NTT jadi Peserta BI-Fast  Bersama 22 Bank dari Seluruh Indonesia Harry Alexander Riwu Kaho

katakini.com--Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (NTT) atau Bank NTT kembali melakukan terobosan dalam bidang digitalisasi dengan menjadi salah satu peserta BI Fast 2022 di Jakarta.

"Acara yang dihelat Bank Indonesia (BI) ini demi mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional implementasi, salah satunya melalui fast payment BI yaitu BI-Fast. Dan Bank NTT menjadi salah satu peserta dari 22 peserta BI Fast ini," kata Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho kepada wartawan, Senin (31/1/2022).

Alex Riwu Kaho, demikian sapaan karibnya--menyebut bahwa keikutsertaan Bank NTT dalam acara ini untuk mampu bersaing dengan kemajuan industri perbankan, perkembangan layanan digitalisasi perbankan dan menjawab tuntutan pelayanan jasa bank yang maju, aman, cepat dan murah.

"Karena itu, Bank NTT harus ikut aktif bertransformasi dalam berbagai aspek termasuk transformasi layanan digital, SDM dan corporate culture," kata Alexander Riwu Kaho..

Sementara Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyampaikan bahwa jumlah peserta BI-Fast mulai hari ini (31/1/2022) bertambah sebanyak 21 Bank dan 1 lembaga nonbank yang masuk sebagai peserta gelombang atau batch kedua.

“Hal ini merupakan komitmen Bank Indonesia (BI) dalam mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional melalui perluasan pesertaBI-Fast,” katanya dalam siaran pers, Senin (31/1/2022).

Sebagaimana diketahui, BI-Fast merupakan infrastruktur sistem pembayaran yang disediakan BI yang dapat diakses melalui aplikasi yang disediakan industri sistem pembayaran dalam memfasilitasi transaksi pembayaran ritel bagi masyarakat.

Erwin menjelaskan, implementasi BI-Fast oleh peserta kepada nasabahnya akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan strategi dan rencana peserta dalam mempersiapkan kanal pembayaran bagi nasabahnya masing-masing.

Pada gelombang kedua ini terdapat satu peserta nonbank yang mengimplementasikan BI-Fast yaitu PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), sehingga BI FAST akan dapat mendukung digitalisasi transaksi di pasar modal.

Erwin mengatakan, dengan total peserta BI-Fast yang telah mencapai 43 peserta tersebut (termasuk peserta BI-Fast gelombang pertama), telah mewakili 81,45 persen dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional.

Selanjutnya, layanan BI-Fast akan terus diperluas secara bertahap mencakup layanan bulk credit, direct debit, dan request for payment.

“BI akan terus memperkuat sinergi kebijakan dan implementasi BI-Fast dengan pelaku industri, dalam rangka mengintegrasikan ekonomi keuangan digital nasional,” tuturnya.

Dengan adanya BI-Fast, diharapkan pelaku industri akan terus berinovasi dengan mengoptimalkan nilai tambah dari layanan BI-Fast yang consumer centric untuk meningkatkan inklusi keuangan dan mempercepat pemulihan ekonomi melalui efisiensi transaksi.

Berikut Daftar 22 Peserta BI-Fast:

1. Kustodian Sentral Efek Indonesia
2. Bank HSBC Indonesia
3. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten (BJB)
4. Pan Indonesia Bank (Bank Panin)
5. Bank Multi Arta Sentosa
6. Bank Sinarmas Unit Usaha Syariiah
7. Bank Maspion Indonesia
8. Bank Pembangunan Daerah Bali
9. Bank Digital BCA 10. Bank Sahabat Sampoerna
11. Allo Bank Indonesia
12. Bank Pembangunan Daerah Jateng
13. Bank Pembangunan Daerah Jateng Unit Usaha Syariah
14. Bank Mandiri Taspen
15. Bank Papua
16. Bank National Nobu
17. Bank ganesha
18. Bank KEB Hana Indonesia
19. Bank Mestika Dharma
20. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur
21. Bank Pembangnan Daerah Jawa Timur Unit usaha Syariah
22. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur

FOLLOW US