• News

PM Selandia Baru Ardern Isolasi Mandiri di Tengah Sorotan Jurnalis

Yati Maulana | Minggu, 30/01/2022 11:15 WIB
PM Selandia Baru Ardern Isolasi Mandiri di Tengah Sorotan Jurnalis Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Arden membatalkan pernikahannya karena pembatasan Covid. Foto: Reuters

JAKARTA - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern tetap dalam isolasi diri secara mandiri pada hari Minggu, ketika negara itu mencatat 103 kasus infeksi COVID-19 baru. Selain soal isolasi Ardern, kontrol wilayah perbatasan yang ketat di Selandia Baru menjadi sorotan seorang jurnalis yang tengah hamil dan terjebak di Afghanistan.

Ardern, dalam masa isolasi diri hingga Selasa nanti. Dia menjalani tes virus corona pada Minggu setelah terpapar orang yang terinfeksi. Hasilnya diharapkan pada hari Minggu atau Senin, kata kantornya.

Wartawan Charlotte Bellis mengatakan dalam sebuah artikel di New Zealand Herald bahwa dia tidak dapat kembali dari Afghanistan, tempat dia melaporkan, setelah pemerintah Ardern menolak permohonannya untuk mendapatkan pengecualian untuk masuk negara itu.

"Ketika Taliban menawarkan Anda - seorang wanita hamil yang belum menikah - tempat berlindung yang aman, Anda tahu situasi Anda kacau," tulis Bellis, mengatakan dia terjebak dengan pasangan Belgia-nya.

Permohonannya ditolak karena itu untuk perjalanan di luar yang diizinkan 14 hari setelah permohonan, kata pejabat imigrasi dan kesehatan kepada surat kabar itu. Mereka mengatakan bahwa kasus tersebut memerlukan penjelasan lebih lanjut dan bahwa Bellis "diundang" untuk mengajukan permohonan kembali dalam waktu 14 hari.

Chris Bunny, kepala Isolasi dan Karantina Terkelola Selandia Baru, mengatakan kepada surat kabar itu bahwa departemen tersebut belum menerima konfirmasi bahwa Bellis bermaksud untuk memajukan penerbangannya. Dia mengatakan dia memilih tanggal perjalanan lain karena kelangkaan penerbangan keluar dari Kabul dan untuk "memberi kami waktu untuk mengajukan banding jika kami ditolak".

Badan karantina tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.

Perbatasan Selandia Baru telah ditutup untuk orang asing sejak Maret 2020. Pemerintah menunda rencana pembukaan kembali secara bertahap dari pertengahan Januari hingga akhir Februari karena kekhawatiran tentang potensi wabah Omicron, seperti di negara tetangga Australia.

Selandia Baru, negara berpenduduk lima juta orang ini memiliki 15.910 kasus virus corona yang dikonfirmasi dan 52 kematian.

FOLLOW US