JAKARTA - Korea Selatan dan China mengadakan pertemuan untuk membahas kesepakatan terkait pemberitahuan larangan ekspor energy dan sumber daya mineral utama pada hari Rabu 26/1/2022.

Korea Selatan melalui Kementerian Industri di Seoul menjalani kesepakatan dengan China untuk saling mengirim pemberitahuan sebelumnya jika ada larangan ekspor energi dan sumber daya mineral utama.

Kesepakatan itu dibuat dalam pertemuan komite bersama keempat Perjanjian Perdagangan Bebas Korea Selatan-China (FTA) yang diadakan melalui telekonferensi yang dihadiri oleh pejabat perdagangan tingkat direktur.

Selama pembicaraan, kedua belah pihak berjanji akan bekerja sama untuk meminimalisir gangguan dalam rantai pasokan mereka dengan mengirimkan pemberitahuan sebelumnya satu sama lain jika salah satu pihak memberlakukan larangan ekspor energi dan sumber daya mineral.

Korea Selatan telah mengalami kekurangan pasokan larutan urea, suatu cairan utama yang dibutuhkan dalam mobil diesel untuk mengurangi emisi, setelah China memberlakukan pembatasan ekspor pada urea pada bulan Oktober untuk mengurangi hambatan pasokan domestik.

Korea Selatan sangat bergantung pada China untuk pasokan urea dan bahan baku lainnya.

Kedua belah pihak juga berjanji untuk meningkatkan kerja sama dalam meningkatkan dukungan untuk masuknya pelancong bisnis, pembentukan rantai logistik pengiriman yang lancar dan bea cukai, kata kementerian itu.

“Kedua belah pihak sepakat bahwa FTA telah membantu meningkatkan perdagangan mereka meskipun kesulitan ekonomi global di tengah pandemi COVID-19,” kata kementerian itu dalam sebuah rilisan yang dilansir dari Yonhap.