• News

Polandia Memasuki Gelombang Kelima Covid-19

Yati Maulana | Selasa, 18/01/2022 14:45 WIB
Polandia Memasuki Gelombang Kelima Covid-19 Kasus Covid Polandia diperkirakan akan mengalami puncak gelombang kelima pada pertengahan Februari 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Menteri Kesehatan Polandia, Adam Niedzielski mengatakan, Polandia mengalami gelombang kelima infeksi Covid-19. Dia mengingatkan bahwa penyebaran varian Omicron dapat membuat jumlah kasus harian melonjak ke tingkat yang belum pernah dialami negara itu.

Sementara jumlah kasus harian telah turun sejak awal Desember, anggota timur terbesar Uni Eropa memiliki sedikit jeda sejak gelombang keempat, secara teratur melaporkan lebih dari 10.000 infeksi baru per hari di tengah penggunaan vaksin yang rendah dan pembatasan terbatas pada kehidupan publik.

"Kami memperkirakan puncak infeksi akan terjadi pada pertengahan Februari dan puncaknya sekitar 60.000 kasus sehari," kata Adam Niedzielski dalam konferensi pers pada Senin 17 Januari 2022 waktu setempat seperti dikutip Reuters.

Jumlah kasus harian tertinggi yang dilaporkan sejak pandemi dimulai adalah 35.251 pada 1 April 2021.

Niedzielski mengatakan bahwa dia memperkirakan angka yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan lebih dari 20.000 kasus harian.

Pada hari Jumat, 13 dari 17 anggota Dewan Medis Polandia yang menasihati perdana menteri tentang Covid-19 mengundurkan diri, mengutuk apa yang mereka katakan sebagai kurangnya pengaruh ilmiah pada kebijakan.

Salah satu anggota yang mengundurkan diri, Dr Konstanty Szuldrzynski, mengatakan kepada TVN24 pada hari Senin bahwa tingkat kematian di negara-negara di mana pembatasan yang lebih ketat telah diberlakukan lebih rendah daripada di Polandia, dan bahwa gelombang kelima akan menempatkan layanan kesehatan di bawah tekanan yang sangat besar.

"Kami akan menghadapi gelombang Omicron berikutnya yang sama sekali tidak siap," katanya. "Harap diingat bahwa tingkat kematian yang besar di Polandia tidak hanya terkait dengan rendahnya persentase orang yang divaksinasi, tetapi juga dengan fakta bahwa kita memiliki sistem kesehatan yang sangat ketinggalan zaman."

Niedzielski mengatakan dia telah mencoba membujuk anggota dewan yang pergi untuk melanjutkan pekerjaan mereka sebagai bagian dari badan, tetapi tidak berhasil. Dia mengatakan badan penasihat baru akan dibentuk yang akan mengambil bentuk yang berbeda.

"Perubahan ini terutama akan memperluas format, sehingga akan ada lebih banyak ahli yang akan membantu dan memberi saran kepada perdana menteri," kata Niedzielski.

Negara berpenduduk sekitar 38 juta itu sejauh ini telah melaporkan 4.323.482 kasus virus corona dan 102.309 kematian.

FOLLOW US