• News

Australia dan Selandia Baru Kirim Pesawat Pantau Kondisi Tonga

Yati Maulana | Senin, 17/01/2022 17:06 WIB
Australia dan Selandia Baru Kirim Pesawat Pantau Kondisi Tonga Kerusakan di pesisir akibat tsunami Tonga. Foto: Reuters

JAKARTA - Australia dan Selandia Baru mengirim pesawat pada Senin, 17 Januari 2022 untuk memantau kerusakan yang terjadi di Tonga. Wilayah tersebut terisolasi dari seluruh dunia setelah letusan gunung berapi yang memicu tsunami dan abu vulkanik menyelimuti pulau di wilayah Pasifik.

Menteri urusan Pasifik Australia, Zed Seselja mengatakan laporan awal menunjukkan tidak ada korban massal dari letusan dan tsunami hari Sabtu lalu, namun tetapi polisi Australia telah mengunjungi pantai dan melaporkan kerusakan signifikan di mana rumah-rumah seperti terlempar.

"Kami tahu ada beberapa kerusakan signifikan, dan kami tahu ada kerusakan signifikan di resor," katanya dalam wawancara dengan stasiun radio Australia, yang dikutip Reuters, seraya menambahkan bahwa bandara Tonga tampaknya dalam kondisi relatif baik. Penerbangan pengawasan akan menilai situasi di pulau-pulau terluar di mana komunikasi benar-benar terputus.

Wakil kepala misi Tonga di Australia, Curtis Tu`ihalaningie, meminta kesabaran karena pemerintah Tonga memutuskan prioritas bantuannya. Tonga prihatin dengan risiko pengiriman bantuan menyebarkan Covid-19 ke pulau yang bebas Covid. "Kami tidak ingin membawa gelombang lain, tsunami Covid-19," katanya kepada Reuters melalui telepon.

"Ketika orang melihat ledakan besar seperti itu, mereka ingin membantu," katanya, tetapi dia menambahkan, bahwa beberapa pihak berupaya penggalangan dana swasta, tapi dia mendesak masyarakat untuk menunggu sampai dana bantuan bencana diumumkan. Bantuan apa pun yang dikirim ke Tonga perlu dikarantina, dan kemungkinan tidak ada personel asing yang diizinkan turun dari pesawat, katanya.

Letusan gunung berapi Hunga-Tonga-Hunga-Ha`apai memicu tsunami di pantai Tonga dan memutus saluran telepon dan internet untuk seluruh pulau. Komunikasi internasional telah sangat terhambat oleh kerusakan pada kabel bawah laut, yang bisa memakan waktu lebih dari seminggu untuk pulih, dan Australia dan Selandia Baru membantu dengan panggilan satelit, katanya.

Jaringan telepon di Tonga telah dipulihkan tetapi abu menimbulkan masalah kesehatan utama, mencemari air minum. "Kebanyakan orang tidak menyadari abu itu beracun dan buruk bagi pernapasan mereka dan mereka harus memakai masker," kata Tu`ihalangingie.

FOLLOW US