Twitter
JAKARTA - Nigeria akan mencabut larangan Twitter (TWTR.N) mulai tengah malam setelah platform media sosial itu setuju untuk membuka kantor lokal. Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan, izin itu diberikan sebagai salah satu syarat dalam perjanjian Twitter dengan pihak berwenang di negara Afrika Barat.
Pemerintah Nigeria menangguhkan Twitter pada 4 Juni setelah menghapus postingan dari Presiden Muhammadu Buhari yang mengancam akan menghukum para separatis regional. Perusahaan telekomunikasi kemudian memblokir akses ke pengguna di Nigeria.
Kashifu Inuwa Abdullahi, direktur jenderal Badan Pengembangan Teknologi Informasi Nasional mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Buhari telah memberikan persetujuan untuk mencabut penangguhan tersebut. "Twitter telah setuju untuk bertindak dengan pengakuan hormat terhadap hukum Nigeria dan budaya dan sejarah nasional di mana undang-undang tersebut telah dibangun," kata pernyataan Abdullahi seperti dikutip Reuters.
Perusahaan akan bekerja dengan pemerintah federal dan industri yang lebih luas "untuk mengembangkan Kode Etik yang sejalan dengan praktik terbaik global, yang berlaku di hampir semua negara maju," katanya. "Oleh karena itu, (pemerintah federal) mencabut penangguhan operasi Twitter di Nigeria mulai tengah malam 13 Januari 2022."
Abdullahi, yang juga mengetuai komite teknis gabungan pejabat Nigeria dan Twitter, mengatakan perusahaan AS setuju untuk menunjuk perwakilan negara untuk terlibat dengan otoritas Nigeria dan mematuhi kewajiban pajak lokal.