JAKARTA - Korea Selatan akhirnya bisa memberikan kompensasi kepada Iran khusunya keluagra Dayyani setelah Amerika Serikat berikan izin pada hari Rabu 12/1 kepada pemerintah. Kompensasi tersebut sebagai salah satu penyelesaian sengketa investor negara (ISDS) pada 2018 lalu.
Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan AS (OFAC) mengeluarkan "lisensi khusus" pada 6 Januari untuk memungkinkan pemerintah Seoul membayar kompensasi kepada investor Iran atas pengambilalihan Daewoo Electronics yang gagal sejak 2010, menurut kementerian.
Pada bulan Juni 2018, Pusat Internasional untuk Penyelesaian Sengketa Investasi (ICSID) memerintahkan pemerintah Seoul untuk membayar keluarga Dayyani sekitar 73 miliar won ($63 juta), tetapi pembayaran tersebut belum dilakukan karena sanksi AS terhadap Iran.
Awal pekan ini, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Choi Jong-kun bertemu dengan Utusan Khusus AS untuk Iran Robert Malley di Wina di sela-sela pembicaraan untuk memulihkan kesepakatan nuklir Iran 2015.
“Izin tersebut diharapkan menjadi dasar penting untuk segera menyelesaikan kasus ISDS dengan keluarga Dayyani, salah satu masalah yang tertunda antara Korea Selatan dan Iran, dan diharapkan dapat membantu meningkatkan hubungan bilateral,” kata kementerian Luar Negeri dilansir dari The Korea Herald.
Namun, nasib aset Iran senilai $7 miliar yang dibekukan di bank-bank Korea Selatan terutama bergantung pada hasil negosiasi antara Iran dan kekuatan dunia, kata pejabat Seoul