• News

Puncak Kasus Omicron di Indonesia Diperkirakan Awal Februari

Eko Budhiarto | Rabu, 12/01/2022 06:27 WIB
Puncak Kasus Omicron di Indonesia Diperkirakan Awal Februari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (foto: liputan6.com)

JAKARTA - Puncak kasus Omicron di Indonesia diperkirakan akan terjadi pada awal Februari. Perkiraan ini merujuk kepada negara lain, dimana kasus Omicron mencapai puncak dalam waktu 40 hari.

"Untuk kasus Indonesia, kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada awal Februari," kata
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan video, Selasa (11/1/2022).

Kendati demikian, sebagian besar kasus yang terjadi diperkirakan akan bergejala ringan, sehingga pemerintah menyiapkan strategi yang berbeda dengan penanganan varian Delta.

Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) itu mengemukakan saat ini Omicron telah teridentifikasi di 150 negara dan menimbulkan gelombang baru dengan puncak yang lebih tinggi di berbagai negara dunia.

Indonesia, lanjutnya, bukan tidak mungkin dapat mengalami hal yang sama.

"Namun kita tidak perlu panik, tetapi kita tetap waspada. Karena pengalaman kita menghadapi Delta varian kemarin," ujarnya.

Luhut yang juga Koordinator PPKM Jawa Bali itu, menegaskan kondisi Indonesia saat ini jauh lebih siap dalam menghadapi potensi gelombang varian Omicron.

Kesiapan itu didukung oleh tingkat vaksinasi yang sudah lebih tinggi, kapasitas pengetesan dan pelacakan yang jauh lebih tinggi, hingga sistem kesehatan yang jauh lebih siap baik dalam hal obat-obatan, tempat tidur rumah sakit, tenaga kesehatan, oksigen dan fasilitas isolasi terpusat.

"Termasuk Molnupiravir (obat COVID-19, red.) dari Merck yang sudah didatangkan oleh Menteri Kesehatan," katanya.

Dengan berbagai kesiapan tersebut dan belajar dari pengalaman yang lalu, Luhut optimistis kasus tidak akan meningkat setinggi negara lain.

FOLLOW US