• News

KPAI Sesalkan Program Adopsi Anak Terlantar Kalah Populer Oleh Adopsi Boneka Arwah

Yahya Sukamdani | Rabu, 12/01/2022 06:07 WIB
KPAI Sesalkan Program Adopsi Anak Terlantar Kalah Populer Oleh Adopsi Boneka Arwah Boneka arwah. Foto: jejakrekam

JAKARTA -  Kepala Divisi Pengawasan, Monitoring dan Evaluasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra menyesalkan program orang tua asuh bagi anak-anak terlantar kalah populer dibanding dengan adopsi boneka arwah.

"Kelihatannya program pemerintah ini kurang populer. Sehingga ada masyarakat yang membandingkan dan menyayangkan fenomena menjadi orang tua dari boneka arwah dengan kebutuhan daftar orang tua pengganti di negara ini," kata Jasra melalui keterangan tertulis yang diterima diJakarta, Selasa (11/1/2022).

Padahal menurutnya pemerintah mencatat pada 2020 ada 67.368 data anak terlantar di Indonesia dan terus bertambah seiring dengan adanya kasus bayi dibuang atau terlantar. Selain itu terdapat juga anak-anak yang kehilangan orang tua secara mendadak selama pandemi Covid-19 yang jumlahnya mencapai 30.766 anak.

Menurutnya, selain karena meninggalnya orang tua akibat bencana, anak-anak dapat menjadi terlantar karena berbagai masalah keluarga atau terlibat permasalahan hukum.

"Belajar dari beberapa bencana alam dan bencana pandemi, anak-anak yang mendadak kehilangan orang tua, artinya perlu mendapatkan segera pengganti keluarga. Begitupun anak yang kehilangan orang tua karena perceraian, orang tua berhadapan dengan hukum, anak dalam masa pidana, anak dalam lembaga pengasuhan atau lembaga serupa yang menjadikan anak diasuh di luar keluarga," katanya seperti dilansir republika.co.id.

Jasra mengatakan anak-anak terlantar ini butuh kehadiran orang tua dalam keluarga yang harmonis. "Mereka butuh kehadiran, yang layaknya orang tua bagi mereka agar dapat perhatian penuh dalam tumbuh kembangnya. Karena anak-anak yang terlepas dari keluarga diyakini bisa berkembang baik, bila pengasuh penggantinya menerapkan sistem keluarga," katanya.

FOLLOW US