JAKARTA - Maskapai penerbangan Virgin Australia pada hari Senin, 10 Januari 2022 mengatakan bahwa mereka akan mengurangi kapasitas penumpang di seluruh jaringannya. Jumlah pengurangan sekitar 25 persen mulai Januari ini ditambah pada Februari nanti.

Seperti dilansir dari Reuters, pengurangan kapasitas dilakukan akibat berkurangnya permintaan perjalanan, dan beberapa staf yang diminta untuk mengisolasi diri karena meningkatnya jumlah kasus Covid di Australia.

Maskapai yang bersaing dengan Qantas Airways Ltd (QAN.AX) ini mengatakan akan memangkas beberapa frekuensi penerbangan dan menangguhkan 10 rute untuk sementara.

Australia pada hari Senin melampaui 1 juta kasus Covid-19, dengan lebih dari setengahnya tercatat dalam seminggu terakhir, karena varian Omicron melanda sebagian besar negara meningkatkan jumlah rawat inap dan membebani rantai pasokan.

Chief Executive Virgin Australia Jayne HRdlicka mengatakan lonjakan kasus COVID-19 telah memengaruhi kepercayaan pelanggan. "Virgin Australia tetap fokus pada pertumbuhan jaringan dan jangkauan konsumen dan akan melanjutkan layanan segera setelah permintaan perjalanan meningkat," katanya dalam sebuah pernyataan.

Maskapai tersebut mengatakan pada bulan November akan menambah tujuh pesawat Boeing Co (BA.N) 737 NG ke armadanya, hampir mengembalikannya ke tingkat sebelum pandemi, untuk membantu memenuhi tujuan memperoleh sepertiga pangsa pasar perjalanan domestik Australia.