• Sport

Pengacara Djokovic Berhasil Tunda Deportasi Sampai Senin

Yati Maulana | Kamis, 06/01/2022 21:59 WIB
Pengacara Djokovic Berhasil Tunda Deportasi Sampai Senin Novak Djokovic. Foto: Reuters

JAKARTA - Bintang tenis asal Serbia, Novak Djokovic, ditolak masuk Australia setelah visanya dicabut secara dramatis saat kedatangannya di Melbourne. Namun kuasa hukumnya mendapatkan perjanjian untuk tetap berada di negara itu sampai sidang hari Senin, 10 Januari 2022.

Penolakan terjadi setelah Australia dilanda gelombang protes terkait keputusan memberikan perkecualian vaksin Covid-19 kepada Djokovic.

Djokovic tiba hari Rabu malam, dan ditahan di bandara beberapa jam sebelum para petugas mengumumkan dia tidak memenuhi persyaratan masuk. Untuk bisa ikut turun dalam pertandingan Australia Terbuka, para pemain disyaratkan sudah divaksin.

Ia kemudian dibawa ke hotel milik pemerintah setelah kuasa hukumnya mendapatkan perjanjian untuk tetap berada di negara itu sampai sidang hari Senin nanti, dalam upaya untuk membalikkan larangan itu.

Perkembangan ini terjadi di tengah reaksi keras atas komentar Djokovic bahwa ia mendapat pengecualian dari kewajiban vaksinasi untuk bermain di turnamen Australia Terbuka. Djokovic belum pernah berbicara tentang status vaksinasinya, tetapi tahun lalu dia berkata bahwa dia "menentang vaksinasi".

Badan tenis Australia mengonfirmasi pengecualian medis telah diberikan untuk sang pemain "setelah proses peninjauan ketat yang melibatkan dua panel independen terpisah" tetapi masalah muncul setelah Djokovic tiba di Melbourne.

Dalam sebuah pernyataan, satuan penjaga perbatasan Australia, Australia Border Force, mengatakan Djokovic gagal memberikan bukti yang cukup untuk memenuhi persyaratan masuk ke Australia, dan visanya kemudian dibatalkan. "Non-warga negara yang tidak memegang visa masuk yang sah atau yang visanya dibatalkan akan ditahan dan dikeluarkan dari Australia," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters dan BBC.

Penjabat menteri olahraga Australia mencuit bahwa negara telah menolak untuk mendukung aplikasi visanya di tengah situasi keruh ini.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, membantah kalau Djokovic mendapat perlakuan khusus dan mengatakan tidak ada seorang pun yang berada di atas aturan negara itu.

Media lokal mengatakan Djokovic dapat mengajukan banding secara hukum atau mengajukan permohonan visa baru sehingga ia dapat masuk kembali dan bermain di turnamen.

Kantor berita Reuters melaporkan bahwa dia belakangan dibawa dari bandara ke sebuah hotel di pinggiran kota Melbourne Carlton yang digunakan untuk penahanan imigrasi. Fasilitas itu telah menjadi lokasi wabah Covid-19 dan kebakaran baru-baru ini, menurut media setempat.

Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt, sebelumnya menggambarkan perlakuan terhadap Djokovic sebagai "tegas" tetapi "adil" dan mengatakan ini adalah satu aturan untuk semua orang di bawah pemerintahan Australia.

Bagaimanapun, perlakuan terhadap sang bintang tenis telah memicu kemarahan di negara asalnya Serbia. Ayahnya, Srdjan Djokovic, mengatakan putranya ditahan di sebuah ruangan yang dijaga oleh polisi di bandara. Sedangkan Presiden Aleksander Vucic mengatakan sang bintang adalah korban "pelecehan" dan mengatakan bahwa "seluruh Serbia" mendukungnya.

FOLLOW US