• News

Rusia Turun Tangan Tenangkan Kerusuhan di Kazakhstan

Ariyan Rastya | Kamis, 06/01/2022 18:35 WIB
Rusia Turun Tangan Tenangkan Kerusuhan di Kazakhstan Pasukan terlihat di alun-alun utama tempat ratusan orang memprotes pemerintah, setelah keputusan pihak berwenang untuk menaikkan batas harga bahan bakar gas cair, di Almaty, Kazakhstan 6 Januari 2022. (Foto: Reuters)

JAKARTA - Rusia telah mengirim pasukannya pada hari Kamis 6/1 ke Kazakhstan untuk memadamkan pemberontakan di Negeri tersebut setelah kekerasan yang mematikan menyebar ke seluruh negeri.

Polisi mengatakan mereka telah membunuh puluhan perusuh di kota utama Almaty. Televisi pemerintah mengatakan 13 anggota pasukan keamanan tewas, termasuk dua orang yang dipenggal kepalanya.

Reuters melaporkan dalam artikelnya, bahwa kediaman presiden dan kantor walikota keduanya terbakar. Pada Kamis sore, bandara kota, yang sebelumnya direbut oleh pengunjuk rasa, berada di bawah kendali kuat personel militer. Mobil-mobil yang terbakar berserakan di jalan-jalan.

Ini adalah kerusuhan pertama yang di alami Kazakhstan sejak dipegang kendali oleh Soviet yang dipimpin oleh Nursultan Nazarbayev yang akhirnya mengundurkan diri tiga tahun lalu dari bangku kepresidenan.

Presiden Kazakhstan "Kassym-Jomart Tokayev" yang merupakan penerus presdien Nazarbayev, telah memanggil pasukan dari sekutu Rusia pada Rabu malam 5/1 sebagai bagian dari aliansi militer yang dipimpin Moskow dari negara-negara bekas Soviet. 

Tokayev menyalahkan terjadinya kerusuhan pada teroris terlatih asing yang katanya telah menyita bangunan dan senjata.

"Ini adalah perusakan integritas negara dan yang paling penting ini adalah serangan terhadap warga kami yang meminta saya untuk membantu mereka segera," katanya.

Sekretariat Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif yang dipimpin Rusia mengatakan pasukan yang dikirim termasuk unit dari Rusia, Belarus, Armenia, Tajikistan, dan Kirgistan.

Pemberontakan, yang dimulai sebagai protes terhadap kenaikan harga bahan bakar di Hari Tahun Baru, telah membengkak secara dramatis pada hari Rabu, ketika para pengunjuk rasa menyerbu dan membakar gedung-gedung publik. 

Kerusuhan dimulai sebagai protes terhadap kenaikan harga bahan bakar gas cair, bahan bakar yang digunakan oleh orang miskin untuk menyalakan mobil mereka. 

Namun protes tersebut menyebar luas menjadi kerusuhan anti-pemerintah dan ujaran kebencian tehadap sang mantan Presiden Nazarbayev dan juga penggantinya Tokayev.

Mereka meneriakkan slogan-slogan menentang Nazarbayev, dan melingkari tali di sekitar patung perunggu dirinya, mencoba menariknya ke bawah.

Presiden Tokayev telah berusaha memadamkan unjuk rasa itu dengan membubarkan kabinetnya, menormalkan kembali harga bahan bakar, dan menjauhkan diri dari mantan Presiden Nazarbayev.

Tetapi tindakan itu tampaknya tidak cukup untuk meredakan massa yang menuduh pihak berwenang mengumpulkan kekayaan besar dalam minyak dan mineral sementara negara berpenduduk 19 juta itu sebagian besar tetap miskin.

TV pemerintah mengatakan Bank Nasional Kazakhstan telah memutuskan untuk menangguhkan pekerjaan bank demi keselamatan pekerja mereka.

FOLLOW US