• News

Selama Dua Pekan, Darurat Nasional akan Diberlakukan Kazakhstan

Asrul | Rabu, 05/01/2022 07:06 WIB
Selama Dua Pekan, Darurat Nasional akan Diberlakukan Kazakhstan Aksi protes di Kazakhstan (Foto: Reuters)

JAKARTA - Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengumumkan darurat nasional selama dua pekan, di kota Almaty dan Provinsi Mangistau barat, lokasi gelombang protes yang berubah menjadi kekerasan.

Dalam kebijakan darurat nasional ini, masyarakat dilarang melakukan pertemuan massal dan pembatasan pergerakan, sejak pukul 11 malam hingga pukul tujuh pagi.

"Panggilan untuk menyerang kantor pemerintah dan militer benar-benar ilegal," kata Tokayev dikutip dari Reuters pada Rabu (5/1) pagi.

"Pemerintah tidak akan jatuh, tetapi kami ingin saling percaya dan dialog daripada konflik," sambung dia.

Saat dia berbicara, polisi di Almaty menggunakan gas air mata dan granat kejut untuk menghentikan ratusan pengunjuk rasa menyerbu kantor walikota.

Sebelumnya, pada Selasa (4/1) malam pemerintah Kazakhstan mengumumkan pemulihan sejumlah batas harga pada bahan bakar gas cair, pasca gelombang protes mencapai Almaty akibat kenaikan tajam harga bahan bakar pada awal tahun.

Setelah harga bahan bakar melonjak, unjuk rasa yang melibatkan ribuan orang meletus pada 2 Januari di kota Zhanaozen, pusat minyak dan lokasi bentrokan mematikan antara pengunjuk rasa dan polisi satu dekade lalu.

Demonstrasi menyebar ke bagian lain di sekitar provinsi Mangistau dan Kazakhstan barat, termasuk pusat provinsi Aktau dan kamp pekerja yang digunakan oleh sub-kontraktor produsen minyak terbesar Kazakhstan, Tengizchevroil. Perusahaan yang dipimpin Chevron mengatakan output tidak terpengaruh.

Di Almaty, polisi menguasai alun-alun utama tak lama setelah menyebarkan granat flashbang, menurut video siaran langsung dari daerah tersebut. Tapi ledakan terdengar selama berjam-jam di jalan-jalan terdekat dan di bagian lain kota.

FOLLOW US