JAKARTA - Pasukan Irak menahan beberapa petugas keamanan sehubungan dengan kematian 20 warga sipil di Irak tengah, menurut seorang pejabat keamanan setempat pada hari Minggu.
Warga sipil tewas dalam operasi keamanan untuk menangkap dua tersangka militan di desa Al-Rashayed di provinsi Babel pada hari Kamis.
Pembunuhan tersebut telah memicu kemarahan di seluruh Irak, memaksa pemerintah untuk meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut.
Pejabat keamanan, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan beberapa personel keamanan, termasuk petugas, ditangkap sehubungan dengan operasi fatal tersebut. Namun, dia tidak memberikan angka pasti.
“Penyelidikan menunjukkan bahwa inti masalahnya adalah perselisihan keluarga antara kepala keluarga dan salah satu menantunya,” kata pejabat itu.
Dia beralasan, menantu yang berprofesi sebagai polisi itu memberikan informasi palsu bahwa mertuanya menyembunyikan dua teroris di rumahnya.
“Pasukan keamanan berusaha menangkap korban, tetapi dia menolak untuk menyerah, yang menyebabkan baku tembak,” kata pejabat keamanan itu.(AA)