• News

Haul ke-12, Gus Dur Ajarkan Cara Pandang Luas Terhadap Kemanusiaan

Budi Wiryawan | Sabtu, 01/01/2022 20:45 WIB
Haul ke-12, Gus Dur Ajarkan Cara Pandang Luas Terhadap Kemanusiaan Sekjen PN AMK Ainul Yaqin (Istimewa)

JAKARTA - Peringatan Haul ke-12 KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur digelar di empat titik, yaitu di kediaman pribadi Gus Dur di Ciganjur Jakarta Selatan, Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, Kedutaan besar Indonesia di Berlin Jerman dan Peace Village Yogyakarta DIY.

Ketua DPP PPP Bidang Pemenangan Dapil Ainul Yaqin mengenang Presiden RI ke-4 ini sebagai sosok istimewa dengan segala intisari pemikirannya yang luas dan dalam, diantaranya tentang pengabdian dan ajaran untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan ditempat yang semestinya. Gus Dur disebutnya sangat mencintai kemanusiaan.

"Gus Dur, Allahu Yarham, banyak mengajarkan cara pandang yang begitu luas terhadap kemanusiaan, bahwa manusia harus memanusiakan manusia, bahwa menjunjung tinggi humanisme adalah keharusan, bahwa melihat manusia adalah sebagai kodrat kemanusiaan, sebab sunatullah manusia memang diciptakan berbeda sejak awal kelahiran." tegas Ainul Yaqin.

Cara pandang Gus Dur dinilai simpel dalam menyelesaikan segala permasalahan, baik agama, bangsa dan negara, menjadikan tidak dibikin rumit bahkan ringan bisa diterima akal dan nalar.

Semua masalah itu sangat mudah diselesaikan, mudah dan selalu ada solusi bagi Gus Dur, menjadikan dirinya mudah diterima segala kalangan, politisi, agamawan, negarawan, bahkan rakyat biasa.

"Implementasi dalil "yassir wala tu’assir," permudahlah, jangan dipersulit. Seperti slogan fenomenal beliau "Gitu saja, kok repot," ini menjadi cara pandang kita menjadi gamblang dalam segala konteks, sesuai kapasitas masing-masing," ungkap Ainul yang juga Alumnus Pesantren Tebuireng.

Sekretaris Jenderal Angkatan Muda Ka`bah ini mengatakan, KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bernama asli Abdurrahman Addakhil" (Abdurrahman Sang Penakluk) menjadikan Gus Dur sesuai namanya, sosok penakluk dunia, yang menaklukan hati puluhan juta manusia di segala penjuru dunia, hingga lahir jalan Humanisme, Demokrasi dan pluralisme ala Gus Dur, yang sangat dihormati bebagai kalangan,"

"Gus Dur menyimpulkan bahwa hukum Islam menurut beliau bersifat kontekstual (waqi`i ), dinamis, dan humanistik yang dapat dilihat dari konsep pribumisasi hukum Islam dan konsep maqasidnya yang menempatkan hifdzun nafs pada posisi pertama, ini juga sebuah kajian mendalam yang bisa tetap menjadi bacaan dan refrensi bagi para pemikir Islam, untuk mewujudkan Islam Rahmatan Lil alamin," terang Ainul.

Gus Dur adalah tokoh Indonesia yang pemikirannya tetap relevan dan senantiasa dikenang sepanjang masa. menjadi refrensi multidimensi dari segala sisi kehidupan berbangsa dan bertanah air. sudah sepatutnya kita anak-anak muda Indonesia belajar dan melestarikan peninggalan beliau yang insya Allah tak lekang dimakan zaman, selalu aktual dan bermanfaat untuk bangsa dan negara.

"Untuk Gus Dur Lahul Fatihah," kata Ainul.

FOLLOW US