• Bisnis

PLN: Menjangkau Yang Tak Terjangkau, Menggapai Yang Tak Tergapai

Pamudji Slamet | Jum'at, 31/12/2021 15:33 WIB
 PLN: Menjangkau Yang Tak Terjangkau,  Menggapai Yang Tak Tergapai Ilustrasi


JAKARTA - Pencapaian rasio elektrifikasi di Tanah Air dalam lima tahun terakhir menunjukkan tren menggembirakan. Dan pastinya, di balik tren tersebut, terdapat kontribusi PT PLN (Persero) yang teramat sangat besar.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, rasio elektrifikasi di Indonesia berada di angka 95,35 persen pada 2017. Selanjutnya, terjadi pergerakan signifikan, dimana hingga triwulan III-2021 rasio elektrifikasi mencapai angka 99,40 persen.

Angka-angka tersebut, sejatinya, adalah angka-angka yang melegakan. Sebab, bila ditengok beberapa tahun sebelumnya, rasio elektrifikasi di negeri tercinta ini, belum begitu besar. Pada 2010, misalnya, rasio elektrifikasi hanya mencapai angka 67,2 persen.  

Berikut data rasio elektrifikasi 2017 - 2021, yang diolah dari BPS dan Kementerian ESDM :

2017:95,35 persen

2018:98,3 persen

2019:98,89 persen

2020:99,2 persen

2021 (triwulan III) : 99,40 persen

Tentunya, pencapaian menggembirakan tersebut meski dituntaskan hingga tembus angka 100 persen. Sungguh, rasio elektrifikasi 100 persen adalah tugas mulia, sekaligus kesempatan emas bagi seluruh pemangku kepentingan (stake holder) kelistrikan, terutama PLN, untuk menerangi seluruh sudut negeri. 

Hanya saja, meski diakui, bukan perkara mudah serta penuh tantangan untuk menembus rasio elektrfikasi 100 persen. Dan tantangan yang menantang adalah menjangkau daerah-daerah, yang bukan hanya terpencil, tetapi sangat terpencil. Bahkan, beberapa wilayah belum memiliki akses jalan. Padahal, untuk membawa peralatan dan tiang listrik menuju lokasi elektrifikasi, dibutuhkan akses jalan yang memadai.

Namun, pengabdian tetaplah pengabdian, bakti tetaplah bakti, PLN tetap berikhtiar guna mengalirkan listrik ke daerah-daerah terpencil dan sangat terpencil. BUMN bidang kelistrikan ini akan terus menjangkau daerah-daerah yang tak terjangkau, sekaligus menggapai daerah-daerah yang tak tergapai.

Di titik-titik tersebut, PLN akan mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT). Di daerah yang  memiliki terik matahari cukup, akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), sedangkan daerah yang kaya dengan air, akan dibangin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro, ataupun biomassa.

Menurut data dari Kementerian ESDM, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat penambahan kapasitas pembangkit EBT sebesar 1.469 MW dengan kenaikan rata-rata sebesar 4% per tahun.

Pada periode Januari hingga September 2021 terdapat penaamahan sebesar 386 Mega Watt (MW). Salah satu faktor pendorong pertumbuhan pembangkit EBT melalui surya maupun air. Secara rinci tambahan 386 MW itu berasal dari PLT Air Poso Peaker 2nd Expansion sebesar 130 Mega Watt (MW), 12 unit PLT Mikrohidro 71,26 MW, 2 unit PLT Panas Bumi 55 MW, PLT Bioenergi 19,5 MW, dan PLT Surya Atap 17,88 MW.

Tidak sedikit daerah atau desa, yang berhasil diterangi oleh PLN melalui optimalisasi EBT. Salah satunya 285 desa di Papua dan Papua Barat, yang mendapat aliran listrik melalui Stasiun Pengisian Energi Listrik (SPEL) dan Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL). Desa-desa tersebut berada di lokasi yang sulit dijangkau dan jauh dari jaringan eksisting.

Upaya melistriki desa yang berada di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) cukup menantang. Sebab, jarak yang ditempuh untuk sampai lokasi memerlukan berjam-jam, bahkan bisa sampai lima atau enam jam.

Kerap kali, lokasi desa yang akan dialiri listrik berada di ketinggian. Salah satunya, saat petugas PLN melakukan penyambungan listrik di Desa Fatuulan, Kecamatan Ki’e, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang memiliki ketinggian 1.800 meter di atas permukaan, ditambah  dengan medan yang terjal. Kondisi di lapangan  membuat petugas PLN harus mengeluarkan tenaga ekstra saat membawa peralatan instalasi. Hasilnya, 525 keluarga di desa ini, kini telah menikmati aliran listrik.

Elektrifikasi hingga ke pelosok desa, termasuk dengan menggunakan EBT merupakan upaya nyata PLN mendukung program pemerintah mewujudkan rasio elektrifikasi 100 persen. Sekaligus pula menunjukkan komitmen serius PLN untuk menerangi seluruh penjuru negeri.

Keywords :

FOLLOW US