• Kabar Pertanian

Tutup Tahun 2021, Kementan Gelar Gebyar Ekspor Pertanian Rp 14,4 Trilun ke 124 Negara

Asrul | Jum'at, 31/12/2021 12:15 WIB
Tutup Tahun 2021, Kementan Gelar Gebyar Ekspor Pertanian Rp 14,4 Trilun ke 124 Negara Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat melepas ekspor di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Jumat (31/12).

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Gebyar Ekspor Pertanian dari 34 provinsi yang volumenya mencapai 1,3 juta ton, senilai Rp 14,4 triliun ke 124 negara sekaligus program akhir tahun.

"Ini membuktikan tidak ada daerah yang tidak melakukan ekspor," kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat melepas ekspor di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Jumat (31/12).

Dikatakan Syahrul bahwa sektor pertanian mampu menjadi penyangga utama pertumbuhan ekonomi nasional semenjak krisis ekonomi akibat covid-19.

Dia mengatakan, gerdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hanya PDB di sektor pertanian yang pertumbuhanya tumbuh positif pada triwulan II 2020 yakni 16,4 persen, sementara sektor lainnya mengalami kontraksi.

Kemudian nilai ekspor pertanian Januari-Desember 2021 sebesar Rp 451,77 triliun naik 15,79 persen dibanding 2019 yang hanya Rp 390,19 triliun.

"Kinerja sektor pertanian pun ditunjukan tidak ada impor beras dalam 2 tahun terakhir ini. Dan kita tahun ini punya surplus beras 9 juta ton. Oleh karena itu, untuk memperkuat sektor pertanian ke depannya kami butuh pengawalan dari kepolisian," ujar dia.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi Kementan yang mampu menjadi sektor pertanian sebagai penyelamat pertumbuhan ekonomi nasional di masa sulit yakni pandemi COVID-19 hingga saat ini.

"Terbukti hari ini menutup tahun 2021 dapat melakukan gebyar ekspor dengan nilai ekspor Rp 14,4 triliun sehingga ini menjadi kinerja yang benar-benar terlihat dan tidak mudah untuk diwujudkan kalau tidak dengan kerja keras," kata dia.

"Apalagi ini dicapai di masa pandemi COVID-19, dunia mengalami kesulitan dan prrtumbuhan ekonomu di semua sektor mengalami kontraksi. Namun Kementan justru melakukan memberikan pertumbuhan yang luar biasa dibuktikan dengan surplus nilai ekspornya," sambung dia.

Menurut Sigit, Kementan di bawah komando Syahrul tak hanya berhasil meningkatkan nilai ekspor, namun juga mampu membuat surplus produksi beras sehingga terdapat stok beras hingga saat ini sebesar 9 juta ton.

Stok beras, yang hingga saat ini sebesar 9 juta ton, kata Sigit, merupakan prestasi yang luar biasa dan hal ini sudah dibuktikan oleh kepolisian di lapangan dengan melakukan pengecekan stok pangan setiap 3 bulan.

"Kami dari kepolisian siap bersinergi melakukan pengawalan untuk memperkuat stok pangan nasional. Dan tadi Pak Menteri sampaikan di tahun 2022 merencakaan ekspor beras, jika ini terjadi tentunya memecahkan rekor," kata dia.

FOLLOW US