• News

Dilanda Topan Rai, Presiden Duterte Minta Maaf pada Korban

Akhyar Zein | Jum'at, 31/12/2021 09:02 WIB
Dilanda Topan Rai, Presiden Duterte Minta Maaf pada Korban Presiden Duterte saat mengunjungi daerah terdampak topan Odette di Kepulauan Dinagat pada 22 Desember 2021 (foto: Malacanang photo/ onenews.ph)

JAKARTA - Atas keterlambatan distribusi bantuan kepada para korban topan yang melanda negara kepulauan itu pekan lalu, Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta maaf kepada rakyatnya

“Saudara-saudaraku, izinkan saya memulai dengan meminta maaf karena operasi bantuan dari pemerintah tertunda,” kata Duterte kepada para penyintas topan di provinsi Negros Oriental.

Duterte melakukan kunjungan ke provinsi tersebut pada Rabu untuk mendistribusikan bantuan.

"Ini karena ada undang-undang yang menghalangi saya untuk menyatakan keadaan bencana yang memungkinkan saya menggunakan dana pemerintah untuk membeli semua yang kalian butuhkan," lapor harian Manila Bulletin mengutip pernyataan Duterte.

Topan tersebut menewaskan sedikitnya 389 orang dan 1.146 lainnya luka-luka, sementara 64 orang masih hilang, menurut Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional negara itu.

Penilaian kerusakan memakan waktu sementara laporan lain perlu diserahkan sebelum menyatakan keadaan bencana – untuk mempercepat upaya penyelamatan, bantuan, dan rehabilitasi – kata presiden Filipina.

“Jadi itu masalahnya di sana. Saya tidak bisa menggunakan uang itu tanpa laporan dan saya juga tidak bisa membuat pernyataan," kata Duterte.

“Mohon maafkan kami karena pemerintah sangat ketat dalam hal itu. Saya tidak mau berkompromi juga orang-orang di sini yang mendistribusikan bantuan jika sistem ini tidak diikuti karena mereka bisa masuk penjara karena itu,” tambah dia.

Selama pertemuan dengan para pejabat di kota Cebu pada Kamis, Duterte mengatakan militer dan polisi militer diberi "instruksi untuk menggunakan aset mereka dalam upaya bantuan dan rehabilitasi."

Topan Rai adalah topan terkuat yang melanda Filipina tahun ini. Topan itu mencapai kecepatan 195 kilometer per jam, menyebabkan pemadaman listrik dan kerusakan serius di pulau-pulau tenggara.

Topan tersebut membawa bencana di banyak wilayah negara di mana selain menyebabkan kematian dan cedera, jalan-jalan rusak, listrik padam setelah tiang-tiang roboh saat topan melanda kota-kota.

Para pejabat Filipina mengatakan listrik telah dipulihkan di 154 kota dan kotamadya sementara hanya 115 tower telekomunikasi yang telah dipulihkan sepenuhnya.

Tentara militer Filipina dikirim untuk mendukung upaya pencarian dan penyelamatan.

Wilayah Bicol, Visaya Barat, Visaya Tengah, Visaya Timur, Semenanjung Zamboanga, Davao, Mimaropa, dan Caraga adalah yang paling terdampak topat itu.(AA)

FOLLOW US