• Oase

Tanda Pemimpin Bodoh Menurut Rasulullah

Akhyar Zein | Jum'at, 24/12/2021 08:50 WIB
Tanda Pemimpin Bodoh Menurut Rasulullah Ilustrasi pemimpin suka berbohong (pinocchiopolitics.com)

JAKARTA -  Kelak akan muncul pemimpin-pemimpin bodoh. Cirinya ada empat, demikian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menubuwatkan .

Jika keempatnya ada dalam satu sosok pemimpin, berarti pemimpin itu adalah pemimpin bodoh.

Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Ka’ab bin Ujrah:

“Semoga Allah melindungimu dari pemerintahan orang-orang bodoh.” Ka’ab bertanya, “Apa pemerintahan orang-orang bodoh itu?” Rasulullah bersabda: “Pemimpin-pemimpin setelahku yang tidak mau mengambil petunjukku dan tidak mengikuti sunnahku. Siapa yang membenarkan kebohongan mereka dan membantu kezaliman mereka, maka mereka tidak termasuk golonganku dan aku bukan bagian dari mereka serta mereka tidak akan datang ke telagaku” (HR. Ahmad dan Al Hakim; shahih lighairihi)

Menurut hadits tersebut, ada empat ciri pemimpin bodoh:

 

Tidak mengambil petunjuk Rasulullah

Rasulullah telah memberikan petunjuk kepada umatnya. Petunjuk yang sangat lengkap sekaligus petunjuk terbaik.

"Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad" (HR. Muslim)

Seperti menempuh perjalanan, agar selamat hinga tujuan, kita perlu mematuhi rambu-rambu yang ada di sepanjang perjalanan itu. Petunjuk Rasulullah mirip dengan rambu-rambu tersebut. Al Quran dan hadits beliau merupakan petunjuk itu.

 

Tidak mengikuti sunnah Rasulullah

Pemimpin yang cerdas tidak akan menentang sunnah Rasulullah, bahkan ia akan mengkuti sunnah Rasulullah. Didasari keyakinan bahwa sunnah Rasulullah adalah jalan hidup terbaik untuk diikuti.

 

Suka berbohong

Pemimpin yang bodoh, di antara tandanya adalah suka berbohong. Ia merasa bahwa dengan melakukan kebohongan ia telah menipu orang lain padahal hakikatnya ia hanya menipu dirinya sendiri.

 

Zalim

Kekuasaan yang tidak dilandasi keimanan, ia cenderung akan zalim. Mulai tidak amanah dengan janjinya, tidak bersungguh-sungguh menyejahterakan masyarakat hingga merampas hak-hak masyarakat. (bersamadakwah.net)

FOLLOW US