• News

Inggris Kutuk Provokasi Rusia di Perbatasan Ukraina

Akhyar Zein | Jum'at, 24/12/2021 07:52 WIB
Inggris Kutuk Provokasi Rusia di Perbatasan Ukraina Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss pada hari Kamis mengutuk "provokasi dan agresi" Rusia di perbatasan Ukraina.

"Saya mengutuk retorika agresif dan menghasut Kremlin terhadap Ukraina dan NATO. NATO adalah aliansi defensif dan Ukraina terus menunjukkan pengekangan dalam menghadapi provokasi dan agresi Rusia," kata Menteri Luar Negeri Liz Truss dalam sebuah pernyataan.

Penumpukan pasukan Rusia di perbatasan dengan Ukraina dan di Krimea yang dicaplok secara ilegal "tidak dapat diterima", Truss mengatakan setiap serangan Rusia akan menjadi "kesalahan strategis besar-besaran dan akan dihadapi dengan kekuatan, termasuk sanksi terkoordinasi dengan sekutu kami untuk menjatuhkan sanksi berat yang akan merugikan kepentingan dan ekonomi Rusia."

"Dukungan Inggris untuk Ukraina tidak tergoyahkan."

Truss juga menggarisbawahi bahwa "satu-satunya jalan keluar dari situasi saat ini untuk Rusia adalah melalui dialog dan saya menyambut baik fakta bahwa Rusia telah mengisyaratkan bersedia untuk melakukan pembicaraan pada bulan Januari."

Dia menambahkan bahwa Moskow "perlu mengurangi aktivitasnya dan terlibat dalam diskusi serius."

Truss juga mengatakan di Twitter bahwa dia membahas masalah ini dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pada hari Kamis bahwa AS setuju untuk memulai pembicaraan tentang jaminan keamanan untuk Rusia awal tahun depan di Jenewa.

Berbicara pada konferensi pers tahunan di Moskow, Putin mengatakan bahwa sejauh ini, reaksi AS terhadap proposal Rusia tentang jaminan keamanan adalah positif.

"Mitra Amerika kami mengatakan mereka siap untuk memulai negosiasi ini pada awal tahun depan di Jenewa," katanya.

Pada tahun 2014, Rusia mulai mendukung pasukan separatis di Ukraina timur melawan pemerintah pusat, sebuah kebijakan yang telah dipertahankan selama tujuh tahun terakhir.

Untuk kedua kalinya tahun ini, Moskow dilaporkan memusatkan pasukan militer yang signifikan di dan sekitar Ukraina bulan lalu.(AA)

FOLLOW US