• Kabar Transportasi

Musim Angin Barat, UPP Brondong Gelar Doa Bersama Nelayan

Yahya Sukamdani | Kamis, 16/12/2021 22:11 WIB
Musim Angin Barat, UPP Brondong Gelar Doa Bersama Nelayan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Brondong, Lamongan, Jawa Timur, menggelar doa bersama dan santunan kepada para nelayan. Foto: uppbrondong/katakini.com

JAKARTA - Seiring memasuki musim angin barat di penghujung tahun 2021, Kantgor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Brondong, Lamongan, Jawa Timur, menggelar doa bersama sekaligus santunan 200 paket untuk nelayan di Desa Kaliuntu dan Beji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Kamis (16/12/2021).

Humas Kantor UPP Kelas III Brondong, Boby Mulya Kusuma mengatakan, acara doa bersama dan santunan ini adalah bentuk silaturahmi syahbandar dan agen kepada nelayan. Sekaligus memberi imbauan dan mengantisipasi datangnya cuaca buruk di akhir tahun, supaya nelayan memenuhi standart keamanan pelayaran.

"Ketika terjadi musibah mereka nelayan harus bagaimana dan menghubungi siapa, itu yang kami sosialisasikan hari ini," sambung pria yang juga sebagai Syahbandar Tuban.

Pria asal Banyuwangi ini menambahkan, bahwa para agen dan nelayan memiliki ladang yang sama yaitu lautan. Sudah seharusnya semuanya berkolaborasi, dan kerjasama terus supaya tidak terjadi konflik di kemudian hari.

Tak kalah pentingnya, Boby juga telah menyampaikan ketika terjadi musibah pertama harus mencatat nama kapalnya. Syahbandar akan mudah membantu dan mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat dalam musibah. Saat ini seluruh kapal agen pelayaran telah masuk data base Syahbandar Tuban, sehingga mudah menanganinya.

"Paket Sembako yang kami bagikan hari ini semoga membantu nelayan Kaliuntu dan Beji yang saat ini banyak tidak melaut karena cuaca buruk," katanya.

Acara yang digelar mulai pukul 08.00 Wib di TPI Desa Beji, dihadiri oleh Syahbandar, para agen, Polairud, BMKG, Kapolsek Jenu, Danramil Jenu, Rukun Nelayan, Pemerintah Desa Beji, dan nelayan dari Desa Beji dan Kaliuntu, Kecamatan Jenu.

Ketua Rukun Nelayan Beji, Muzamil mengatakan,  keinginan nelayan adalah dibantu ketika tertimpa musibah. Misalnya jaringnya tersangkut kapal saat mencari ikan di tengah laut. Selama ini RN yang membantu komunikasi dengan paguyuban keagenan Tanjung Awar-awar.

"Selama ini nelayan merasa aman karena ketika mengalami musibah langsung dibantu, dengan catatan ada bukti yaitu nama kapal dan warnanya. Sekaligus dibantu proses ganti rugi yang dialami nelayan," imbuhnya.

 

FOLLOW US