Jakarta - Pelatih -decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">Xavi Hernandez tidak dapat menutupi kekesalannya usai -decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">Barcelona dihajar 3-0 oleh Bayern Munich pada Kamis (9/12) kemarin. Hasil itu sekaligus menyingkirkan El Blaugrana dari Liga Champions.

Dalam keterangannya pasca pertandingan, Xavi tegas tidak senang dengan hasil buruk tersebut. Dia bersumpah kekalahan itu akan menjadi titik balik -decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">Barcelona.

"Kami selalu ingin mendominasi dan menaklukkan lawan kami, tetapi sebaliknya," kata Xavi dikutip dari Marca pada Jumat (10/12).

"Kami harus menuntut lebih dari diri kami sendiri. Kami adalah -decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">Barcelona. Ini harus menjadi titik balik untuk mengubah dinamika dan banyak hal lainnya," sambung dia.

"Kami tidak bersaing. Ini adalah Liga Champions. Tetapi inilah realitas kami. Ini adalah situasi yang kami hadapi. Kami menghadapi situasi dengan bermartabat. Hari ini memulai era baru dan panggung baru," ujar dia.

"Saya marah. Ini adalah kenyataan kami dan itu membuat saya kesal. Kami harus menghadapinya. Tidak ada pilihan lain. Hari ini era baru dimulai."

Kegagalan -decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">Barcelona menembus babak 16 besar Liga Champions menandai keterpurukan raksasa Spanyol pasca ditinggalkan oleh Lionel Messi, Luis Suarez, dan Antoine Griezmann.

Ini juga menjadi pekerjaan berat bagi Xavi yang baru saja menduduki kursi kepelatihan -decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">Barcelona, pasca Ronald Koeman dipecat oleh klub.