• News

AS dan Israel Lanjutkan Pembicaraan Tentang Nuklir dengan Iran

Ariyan Rastya | Jum'at, 10/12/2021 07:17 WIB
AS dan Israel Lanjutkan Pembicaraan Tentang Nuklir dengan Iran Wakil Sekretaris Jenderal European External Action Service (EEAS) Enrique Mora dan kepala perunding nuklir Iran Ali Bagheri Kani bersama delegasi menunggu dimulainya pertemuan Komisi Bersama JCPOA di Wina, Austria 9 Desember 2021. (Foto: Reuters)

JAKARTA - Pembicaraan tentang menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 kembali dilanjutkan pada Kamis 9/12. Dalam pertemuan tersebut, Amerika Serikat dan Israel meningkatkan tekanan retoris pada Teheran tentang kemungkinan konsekuensi ekonomi atau militer jika diplomasi gagal.

Negosiator utama Iran mengatakan Teheran berpegang teguh pada pendirian yang ditetapkan pekan lalu, ketika pembicaraan terhenti dengan pejabat Eropa dan AS yang menuduh Iran membuat tuntutan baru dan mengingkari kompromi yang berhasil awal tahun ini.

Sambil mengatakan mereka lebih suka solusi diplomatik, beberapa pejabat AS menyampaikan kesediaan mereka untuk mengambil sikap yang lebih keras jika perlu.

"Mengingat kemajuan yang sedang berlangsung dalam program nuklir Iran, presiden telah meminta timnya untuk bersiap jika diplomasi gagal dan kita harus beralih ke opsi lain," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki.

Di bawah kesepakatan itu, Iran membatasi program nuklirnya yang dikhawatirkan Barat akan digunakan untuk mengembangkan senjata, sesuatu yang dibantah Teheran sebagai imbalan atas keringanan sanksi AS, Uni Eropa dan PBB.

Para pejabat Barat mengatakan Iran telah mengabaikan kompromi apa pun yang telah dibuatnya dalam enam putaran pembicaraan sebelumnya, mengantongi kesepakatan yang dibuat oleh pihak lain, dan menuntut lebih banyak pekan lalu.

Iran ingin semua sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat era Donald Trump dicabut dalam proses yang dapat diverifikasi. Iran mulai melanggar pembatasan nuklir kesepakatan sekitar setahun setelah penarikan AS.

"Iran menggarisbawahi bahwa pihaknya secara serius melanjutkan pembicaraan berdasarkan posisi sebelumnya," kata kepala perunding Ali Bagheri Kani dilansir dari Reuters.

AS akan melihat dalam beberapa hari ini apakah Iran bersedia bersikap fleksibel dalam pembicaraan kali ini, sebelum para pejabat AS mengisyaratkan biaya ekonomi dan militer yang dapat dihadapi Iran jika tidak ada solusi diplomatik.

FOLLOW US