• News

Deqa Dhalac Muslim Kulit Hitam Jadi Walikota di Kota di Maine

Akhyar Zein | Kamis, 09/12/2021 15:02 WIB
Deqa Dhalac Muslim Kulit Hitam Jadi Walikota di Kota di Maine Deqa Dhalac berbicara pada rapat umum di Portland, Maine, pada 5 Agustus 2016. (foto: AP/ ctvnews.ca)

JAKARTA - Seorang wanita kulit hitam di AS terpilih sebagai walikota di negara bagian Maine di sebuah kota dengan 90% populasi kulit putih.

Deqa Dhalac, 53, menjadi walikota Muslim kulit hitam pertama di South Portland, sebuah kota kecil di pantai selatan Maine, pada hari Selasa.

Anggota dewan kota lainnya di South Portland -- semuanya berkulit putih -- dengan suara bulat memilih Dhalac, yang datang ke AS pada 1992 setelah perang saudara pecah di Somalia.

Menurut New American Leaders, sebuah kelompok yang melatih dan mendukung imigran, pengungsi, dan kandidat beragam lainnya untuk posisi pemerintah, Dhalac adalah walikota Somalia-Amerika pertama di AS.

"Sebagai seorang wanita kulit hitam, imigran, dan Muslim yang sebelumnya adalah orang kulit hitam pertama dan Muslim pertama yang terpilih di Dewan Kota Portland Selatan, Walikota Dhalac adalah kekuatan untuk perubahan positif di komunitasnya," kata kelompok itu di Instagram.

"Kami sangat bangga memilikinya di jaringan pejabat terpilih Amerika Baru kami dan menantikan semua hal luar biasa yang akan dia capai sebagai Walikota Portland Selatan," tambahnya.

Berbicara pada upacara peresmian, Dhalac mengatakan: "Orang akan selalu memiliki semacam reservasi ... tetapi akan mengenal Anda, mendengarkan Anda dan melihat siapa Anda melalui itu."

Dhalac mengatakan bahwa dia memutuskan untuk memasuki politik melawan kebijakan Islamofobia mantan Presiden AS Donald Trump, Dhalac mengatakan dia berharap pemilihannya akan memberi contoh bagi kelompok minoritas lain dan generasi baru di negara itu.

Ketika dia mencalonkan diri untuk pemilihan Dewan Kota pada tahun 2018, orang-orang takut untuk membukakan pintu baginya ketika dia mengetuk untuk meminta suara mereka, katanya. Bahkan beberapa orang mengira dia tidak berbicara bahasa Inggris.

Ia mengungkapkan rasa bangganya karena menjadi contoh bagi generasi mendatang yang berada di posisi yang sama seperti sekarang.(AA)

FOLLOW US