• News

Klaim Tunjangan Pengangguran AS Tetap di Level Rendah

Akhyar Zein | Jum'at, 03/12/2021 05:01 WIB
Klaim Tunjangan Pengangguran AS Tetap di Level Rendah Pengusaha AS telah putus asa untuk menarik dan mempertahankan pekerja di tengah kekurangan tenaga kerja yang meluas. (foto:AFP/ businesstimes.com.sg)

JAKARTA - Klaim pertama kali untuk kompensasi pengangguran A.S. tetap pada level rendah minggu lalu karena pengusaha mempertahankan pekerja mereka dan mencari lebih banyak karena Amerika Serikat melanjutkan pemulihan ekonominya dari pandemi virus corona.

Departemen Tenaga Kerja mengatakan Kamis bahwa 222.000 pekerja yang menganggur membuat klaim pertama kali untuk kompensasi pengangguran, naik 28.000 dari angka revisi 194.000 minggu sebelumnya, yang merupakan level terendah dalam 52 tahun.

Bahkan dengan peningkatan klaim minggu lalu, angka dari kedua dua minggu terakhir jauh di bawah total 256.000 pada pertengahan Maret 2020 ketika pandemi pertama kali melanda negara itu dan pengusaha mulai mem-PHK ratusan ribu pekerja.

Menurunnya jumlah klaim untuk tunjangan pengangguran menunjukkan bahwa banyak pemberi kerja yang bergantung pada pekerja mereka bahkan ketika jutaan orang telah berhenti dari pekerjaan untuk pindah ke perusahaan lain yang menawarkan gaji yang lebih tinggi dan tunjangan yang lebih banyak.

Banyak majikan mencari lebih banyak pekerja, bahkan sekitar 7,4 juta pekerja tetap menganggur di Amerika Serikat.

Ada 10,4 juta pekerjaan yang tersedia di negara ini, tetapi keterampilan pekerja yang tersedia seringkali tidak sesuai dengan apa yang diinginkan pengusaha, atau lowongan pekerjaan tidak sesuai dengan tempat tinggal para penganggur. Selain itu, banyak dari pekerjaan yang tersedia adalah posisi layanan berupah rendah yang dijauhi oleh para pengangguran.

Pengusaha AS menambahkan 531.000 pekerjaan pada Oktober, kenaikan bulanan terbesar dalam tiga bulan dan tingkat pengangguran turun menjadi 4,6%. Tetapi ekonomi AS masih kekurangan lebih dari empat juta pekerjaan sejak Februari 2020. Angka pekerjaan November akan dirilis pada hari Jumat.

Kemajuan ekonomi A.S. terjadi bahkan ketika Presiden Joe Biden dan pembuat kebijakan Washington, bersama dengan konsumen, menyuarakan keprihatinan tentang kenaikan harga konsumen terbesar dalam tiga dekade dan masalah rantai pasokan yang telah membatasi pengiriman beberapa produk ke rak-rak toko ritel. (VOA)

FOLLOW US