• News

Barbados Menjadi Republik, Putus Hubungan Dengan Tahta Inggris

Akhyar Zein | Selasa, 30/11/2021 20:55 WIB
Barbados Menjadi Republik, Putus Hubungan Dengan Tahta Inggris Pewaris tahta Kerajaan Inggris, Pangeran Charles (kiri), mengikuti upacara pelantikan Dame Sandra Mason (kanan) sebagai Presiden pertama Republik Barbados (foto: AFP/ ewn.co.za)

JAKARTA - Barbados menjadi republik Selasa, memutuskan hubungan kolonialnya dengan takhta Inggris dan menyingkirkan Ratu Elizabeth dari Inggris sebagai kepala negara negara Karibia.

Sandra Mason, yang memenangkan pemilihan bulan lalu, dilantik sebagai presiden pertama negara itu, mengatakan dalam pidatonya bahwa "Republik Barbadoshas berlayar dalam pelayaran perdananya."

“Kita rakyat harus memberikan semangat dan substansi Republik Barbados,” kata Mason. “Kita harus membentuk masa depannya. Kami adalah penjaga satu sama lain dan negara kami. Kami orang-orang Barbados.”

Para pejabat tinggi, termasuk Pangeran Charles dari Inggris, menghadiri upacara untuk menandai perubahan itu, yang terjadi 55 tahun sejak Barbados mendeklarasikan kemerdekaannya dari Inggris.

Pewaris takhta Inggris berterima kasih kepada para pejabat karena mengundangnya, dan juga menggunakan sambutannya untuk mengakui sejarah panjang pemukim Inggris yang menggunakan tenaga ratusan ribu di perkebunan gula Afrika yang diperbudak.

"Penciptaan republik ini menawarkan awal yang baru," kata Pangeran Charles. "Dari hari-hari tergelap di masa lalu kita dan kekejaman mengerikan perbudakan yang selamanya menodai sejarah kita, orang-orang di pulau ini menempa jalan mereka dengan ketabahan yang luar biasa."

Barbados akan tetap menjadi bagian dari Persemakmuran yang beranggotakan 54 negara. (VOA)

FOLLOW US