Katakini.com - Indonesia akan memasifkan produksi dan konsumsi energi baru dan terbarukan (EBT) guna mewujudkan transisi energi. Hal ini juga menjadi bagian penting membangun ketahanan energi nasional.

"Untuk menekan laju emisi, pemerintah telah menyusun peta jalan transisi energi menuju net zero emission (NZE), dengan strategi antara lain pengembangan utama EBT secara masif, mendorong penggunaan kendaraan listrik, pengembangan interkoneksi transmisi, dan smart grid," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam keterangannya, Minggu (28/11/2021).

Arifin menyampaikan hal itu dalam seminar nasional bertajuk "Sustaining Indonesia Energy Security and Accomplishing Net Zero Emission (NZE) Through Petroleum Engineering Technology & Education", Sabtu (27/11/2021).

Menurut Arifin, konsumsi energi dari EBT akan terus melonjak dalam beberapa dekade ke depan. Hal ini akan membuka ruang bagi pemerintah dalam mengembangkan EBT guna meningkatkan ketahanan energi nasional. Selain itu juga sejakan dengan komitmen dunia dalam menekan laju pertumbuhan emisi gas rumah kaca.

Hal senada disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam seminar tersebut. Ia menyampaikan pentingnya menjaga pertumbuhan ekonomi berbasis pembangunan rendah karbon.

"Pertumbuhan ekonomi perlu dijaga dan hal ini menjadi momentum untuk melakukan transisi ekonomi hijau dengan memprioritaskan pembangunan rendah karbon yang inklusif dan berkeadilan," ungkapnya.