• Bisnis

Mau Tahu Kenapa Freeport Bangun Smelter di Gresik? Ini Jawabannya

Eko Budhiarto | Sabtu, 27/11/2021 13:51 WIB
Mau Tahu Kenapa Freeport Bangun Smelter di Gresik? Ini Jawabannya PT Freeport Indonesia

Katakini.com - PT Freeport Indonesia memaparkan alasan dipilihnya Kabupaten Gresik, Jawa Timur, sebagai lokasi pembangunan Smelter. Alasannya, karena di daerah ini terdapat perusahaan besar yang bisa menyerap limbah dari pabrik Smelter.

Vice President Corporate Communication PT Freeport Indonesia, Riza Pratama mengatakan dua perusahaan besar yang sangat membutuhkan limbah Smelter adalah Petrokimia Gresik dan Semen Indonesia.

"Seperti limbah asam sulfat yang digunakan untuk bahan dasar pupuk di Petrokimia. Kemudian limbah tembaga untuk bahan pabrik semen. Jadi pilihan tempat di Gresik sangat tepat. Tidak ada bahan yang akan dibuang sembarangan, melainkan ada industri yang bisa menyerap limbah," kata Riza, di Gresik, Jumat (26/11/20221).

Ia memastikan, tidak akan ada limbah yang terbuang dari proses olahan Smelter di Gresik. Dengan demikian masyarakat tidak perlu khawatir dengan keberadaan Smelter di "Kota Santri" tersebut.

Riza mengatakan, selama ini proses olahan Smelter lebih banyak diekspor ke luar negeri. Sementara itu, jika Smelter dibangun di Gresik diharapkan akan diserap pasar dalam negeri. Sebab produk limbahnya berupa tembaga, yang mampu dijadikan bahan dasar pembuatan telepon seluler serta alat elektronik dan otomotif.

"Kenapa tidak dibangun di Papua, biayanya cukup tinggi. Karena di sana tidak ada industri yang menyerap," katanya.

Sementara itu, Riza mengatakan, proyek pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik telah berjalan sesuai rencana, dan hingga kini mencapai 8 persen, setelah diresmikan Presiden Joko Widodo.

Keberasaan Smelter adalah di kawasan Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE), dan menempati lahan seluas 100 hektare, dengan proyek pengerjaannya dilakukan perusahaan kontraktor PT Ciyoda International Indonesia (CII) yang saat ini masih fokus pemadatan lahan.

Perusahaan smelter memiliki kapasitas 1,7 juta ton konsentrat per tahun serta 480 ribu ton logam tembaga serta fasilitas precious metal refinery (PMR).

Freeport Indonesia mampu menghasilkan 600 ribu koper per tahun. Nilai koper sekarang lagi super cycle bisa mencapai 9.400 dolar AS per ton dengan menelan investasi sebesar Rp42 triliun, sedangkan pendapatan dari koper bisa mencapai 5,4 miliar dolar AS.

FOLLOW US